Kisah Harta Karun Cirebon yang Terpendam di Dasar Laut Jawa dan Bikin Geger Dunia, Mungkinkah Diangkat Lagi?

Kisah Harta Karun Cirebon yang Terpendam di Dasar Laut Jawa dan Bikin Geger Dunia, Mungkinkah Diangkat Lagi?

Temuan harta karun di Laut Jawa yang masuk wilayah Perairan Cirebon.-Foto: Istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Beda Padangan, IJTI Cirebon Raya Dukung Pemkab Indramayu Kosongkan Gedung Graha Pers

Kapal yang belum diketahui namanya itu memuat banyak keramik khusus milik Kerajaan Tiongkok.

Saking banyaknya temuan bawah air, Heymans dan tim menyelam sebanyak 22.000 kali untuk mengangkut benda-benda muatan kapal tenggelam itu.

Luc Heymans adalah pemburu harta karun dari Belgia, yang juga pemilik Cosmix Underwater Research Ltd. Dia kenyang makan asam garam di dunia pengangkatan harta karun.

Penemuan ini disebut-sebut sebagai penemuan harta karun paling berharga di perairan Pulau Jawa. Dalam aksinya, Luc Heymans adalah pemburu harta karun yang menempuh cara legal.

BACA JUGA:Suzuki Gelar CLEAN UP THE WORLD KE-12 di Belitung, Kumpulkan Ratusan Kilo Sampah

Perusahaan miliknya Cosmix Underwater Research Ltd pada Februari 2004 hingga Oktober 2005 melakukan pencarian harta karun di laut Cirebon.

Sebanyak 13 penyelam Luc Heymans kemudian menemukan harta karun dari Tiongkok di laut Cirebon. Penyelam itu 3 dari australia, 2 dari Inggris, 3 Perancis, 3 Belgia dan 2 Jerman.

Tidak hanya itu, dalam penyelaman dia menemukan lambung kapal yang memiliki panjang keseluruhan sekitar 32 hingga 35 meter.

Papan lambung kapal, yang masih utuh hingga ketinggian 1,5 meter di beberapa tempat, tentunya turut menjaga kelestarian muatan.

BACA JUGA:Sharp Luncurkan AQUOS QLED TV Terbaru Hadirkan Gambar dengan 1 Miliar Warna

Dalam eksplorasi itu, para penyelam tidak menemukan tanda-tanda paku yang digunakan dalam konstruksi kapal.

Sepertinya, papan diikat dengan pasak kayu dan anggota-anggotanya dipegang di tempatnya dengan tali.

Temuan-temuan harta karun di perairan Cirebon, tentu menjadi salah satu bukti kekayaan dan sisa kejayaan masa lalu ketika menjadi perlintasan perdagangan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: