Kabupaten Majalengka Masih Dihantui Tingginya Angka Stunting

ILUSTRASI. Angka stunting di Kabupaten Majalengka masih tinggi meskipun mengalami tren penurunan.--radarcirebon.com
MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Angka stunting di Kabupaten MAJALENGKA masih tinggi. Meskipun trennya sedang mengalami penurunan, namun tetap saja mengkhawatirkan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhammad Rhamdhan ketika menghadiri rotasi dan mutasi para Kepala Puskesmas beberapa waktu lalu.
Selain stunting, Kabupaten Majalengka masih dihadapi dengan tingginya kematian ibu dan anak.
Untuk itu, Wakil Bupati Majalengka menekankan pentingnya peran Puskesmas dalam mendukung program-program nasional, provinsi, maupun daerah.
BACA JUGA:Sekolah Jualan Seragam, Walikota Cirebon Beri Jawaban Begini untuk Keluhan Wali Murid
Isu strategis seperti penanganan stunting, penurunan angka kematian ibu dan anak, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan primer, Dena menekankan untuk segera dilakukan langkah strategis.
"Majalengka masih menghadapi tantangan besar. Angka stunting kita masih tinggi, begitu pula angka kematian ibu dan anak. Saya berharap para kepala Puskesmas yang baru dapat menjadi motor perubahan di lini terdepan," Dena Muhammad Rhamdhan saat hadir di acara serah terima jabatan para Kepala Puskesmas.
Dalam kesempatan itu, Dena juga mengingatkan agar para Kepala Puskesmas mampu menjalankan program-program unggulan daerah yang berfokus pada peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan.
"Kita punya banyak program bagus, tapi semuanya akan sia-sia jika tidak dijalankan dengan semangat. Saya ingin kepala Puskesmas menjadi lokomotif, bukan sekadar operator," ujarnya.
BACA JUGA:PKL Kawasan Bima Bongkar Lapak Sendiri Dikawal Satpol PP Kota Cirebon
Sebagai informasi, angka stunting di Kabupaten Majalengka pada tahun 2024 adalah 3,12%, dengan total 2.465 balita yang mengalami stunting dari 79.101 balita yang diukur.
Pemerintah Kabupaten Majalengka sendiri, tengah menargetkan zero stunting pada tahun 2030 mendatang.
Sebelumnya, perjuangan Kabupaten Majalengka dalam menekan angka stunting menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di daerah ini turun menjadi 24,1 persen, mengalami penurunan 0,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: