Nasib Makam Kuno Kota Wali Cirebon
Kota Cirebon, Jawa Barat, disebut orang sebagai “Kota Wali”. Konon sebutan itu tak lepas dari aktifitas para aula penyebar agama Islam sekira abad 13-an di kota tersebut yang kemudian mashur disebut “Wali Songo”. Salah satu tokoh berpengaruh adalah Syarif Hidayattullah atau Sunan Gunung Jati. Makam beliau terdapat di Cirebon dan hingga kini banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah. Kiprah beliau sebagai penyebar agama Islam di Tanah Jawa, khususnya di Cirebon, meninggalkan banyak jejak dan dapat dijadikan sebagai bukti sejarah masa lalu. Salah satunya adalah bangunan fenomenal yakni Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang berdiri megah di kawasan Kasepuhan. Namun sayangnya jejak lain Sunan Gunung Jati dalam melakukan syiar Islam di Cirebon banyak yang terbengkalai. Hingga kini rupanya belum ada niat dari pihak Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, maupun Pemerintah Kota Cirebon untuk menggali situs-situs sejarah tersebut. Situs-situs yang dimaksud adalah keberadaan sejumlah makam kuno yang tersebar di beberapa desa di Cirebon. Misalnya di kawasan padat penduduk Jalan Kanggraksan Kecamatan Harjamukti terdapat beberapa makam kuno berukuran tidak lazim yakni lebih besar daripada makam biasanya. Penduduk setempat memprediksi makam tersebut merupakan kubur para pengabdi setia Sunan Gunung Jati saat menyebarkan agama Islam di Cirebon. Sementara sebagian orang menyebutkan, makam tua itu berisi benda-benda pusaka yang sengaja dikubur di sana untuk menghindari jarahan kaum penjajah. “Sampai sekarang belum ada kejelasan apa dan siapa yang terkubur di balik makam kuno itu,” tutur H Karya, warga setempat, Rabu (10/7). Makam-makam kuno itu masih berdiri utuh di sana karena warga sekitar masih menaruh peduli untuk sekadar membersihkannya. Masih di sekitar daerah Kanggraksan, di sebuah gang sempit terdapat makam tua lain. Makam kuno tersebut bernasib buruk karena di atasnya sekarang sudah berdiri sebuah rumah megah milik warga setempat. Padahal warga di sana banyak yang mempercayai bahwa makam itu merupakan kubur seorang Tumenggung yang ikut berperan menyebarkan agama Islam di daerah itu. Disebut-sebut Sang Tumenggung merupakan orang kepercayaan Sunan Gunung Jati yang mengemban tugas melakukan syiar Islam di Kanggraksan. Seorang praktisi supranatural pernah melakukan komplentasi di sana dan meyakini bahwa benar jasad yang terkubur di bawah rumah mewah itu adalah seorang tumenggung. “Beliau memakai baju komprang warna hitam, mengenakan caping, dan kelihatan sangat bersahaja,” tutur Ustadz Ade MS, praktisi supranatural dan metafisika, asal Kabupaten Majalengka. Ia menyayangkan langkanya perhatian dari pihak berkompeten terhadap makam tersebut. Seyogianya, kata dia, pihak keraton yang ada di Cirebon maupun Pemkot Cirebon mau memelihara makam-makam tua sebagai bentuk penghormatan kepada orang-orang tua dulu yang telah turut menyebarkan agama Islam di Cirebon. “Paling tidak kita gali dan cari tahu jasad siapa yang terkubur di balik makam-makam kuno itu,” ujar Ustadz Ade MS. Situs berupa makam tua yang nyaris luput dari perhatian dapat dijumpai pula di daerah Jatimerta dan Pesinangan. Di Pesinangan, tak jauh dari bibir pantai Kesenden, tersebut terdapat makam kuno dan sebuah masjid tua. Konon makam kuno tersebut merupakan kubur dari jasad seorang tokoh yang dikenal dengan nama Ki Jaka Tawa. Menurut penuturan para tetua di sana, Ki Jaka Tawa merupakan salah satu tokoh yang ikut andil dalam syiar Islam di jaman para Wali Songo. Sayangnya hingga sekarang belum ada referensi yang dipublikasikan tentang siapakah sesungguhnya Ki Jaka Tawa. Nasib serupa menimpa makam tua yang terdapat di Desa Jatimerta, beberapa kilometer saja dari komplek Makam Sunan Gunung Jati. Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pihak-pihak keraton yang ada di Cirebon maupun Pemkot Cirebon. Padahal jika ada sedikit saja kepedulian dari mereka terhadap makam-makam kuno itu, niscaya akan semakin menguatkan ikon Cirebon sebagai Kota Wali. Tidak justru sebaliknya menelantarkan keberadaan makam-makam kuno yang diduga merupakan kubur jasad orang-orang berjasa dalam syiar Islam di sana. (wb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: