Massa Luruk Kantor Camat

Massa Luruk Kantor Camat

Pilwu Pabuaran Lor Dianggap Curang PABUARAN - Ratusan massa dari empat pendukung calon Kuwu Desa Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran memenuhi janjinya untuk protes ke kantor kecamatan, kemarin (4/4). Aksi tersebut bentuk protes mereka menyikapi hasil Pilwu 19 Maret lalu yang dinilai curang. Massa memulai aksi dengan memblokir Jalan Pabuaran-Gebang menggunakan ban bekas. Setelah itu, mereka merangsek ke halaman kantor kecamatan sambil meneriakkan kecaman terhadap Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) dan camat. Poster bernada protes mereka pampang. Kantor camat yang hanya dijaga karyawan kantor kecamatan, tak mampu membendung emosi massa yang menginginkan bertemu langsung dengan ketua BPD Pabuaran Lor dan camat Pabuaran. Pot tanaman penghias kantor tak luput dari amukan massa. Sebanyak lima buah pot dirusak dengan cara membanting dan diinjak-injak. Melihat massa yang mulai berbuat anarkis, aparat dari Mapolsek Pabuaran langsung menenangkan massa. Kapolsek Pabuaran AKP Sembiring Sentosa memperingat massa agar tidak berbuat anarkis “Silakan sampaikan aspirasi anda, tapi tidak dengan anarkis,” tegasnya di depan massa. Sebelumnya, Heri Castari salah satu calon kuwu yang ikut aksi tersebut memerintahkan massa untuk tidak anarkis. Namun, tidak diindahkan, massa terus meneriakkan agar ketua BPD dan camat keluar menemui mereka. Untuk itu, Kapolsek Sembiring menginstruksikan kepada korlap aksi agar mewakilkan beberapa orang ke kantor kecamatan untuk melakukan dialog dengan Camat Pabuaran, Drs Nono Sutrisno K. Ada 6 hingga 7 orang yang diberikan kesempatan mewakili massa untuk bertemu camat Pabuaran. Mereka disambut dengan pelukan dan senyuman hangat camat, kemudian dipersilakan untuk menyampaikan aspirasinya. Heri Castari mengawali dialog tersebut. Menurutnya, warga Desa Pabuaran Lor ingin mempertanyakan kejelasan soal Pilwu yang tidak jurdil (jujur dan adil), terutama tindakan ketua BPD. “Dengan mata kepala sendiri saya melihat H Wargono (ketua BPD) keluar masuk bilik suara, beberapa kali diprotes tapi tidak diindahkan panitia,” paparnya. Ia juga mengaku mendengarkan langsung dari beberapa anggota BPD bahwa ada tindakan kecurangan yang dilakukan ketua BPD dengan tujuan memenangkan salah satu calon. Aripin, salah satu pemuda yang mewakili masyarakat meminta camat agar ketua BPD beserta anggotanya diturunkan dan pilwu digelar ulang. Perwakilan masyarakat lain mengatakan, sebelum dan Pilwu banyak kejanggalan yang dilakukan BPD, seperti pembagian uang pada hari tenang kepada calon pemilih. “Ini bisa dibuktikan, karena ada warga yang mengaku diberi uang Rp50 ribu,” ujar Odi. Camat Nono mengatakan pihaknya akan menampung aspirasi masyarakat dan langsung membuat surat untuk disampaikan kepada bupati Cirebon. “Sebagai camat, saya hanya diberi kewenangan untuk menampung aspirasi, soal keputusan diulang atau tidak tergantung bupati,” paparnya. Soal tuntutan agar BPD yang diketuai H Wargono dibubarkan, camat akan menginstruksikan Penjabat Kuwu Pabuaran Lor untuk membuat surat usulan pemberhentian BPD dengan mengetahui camat kepada bupati. “Dasar surat tersebut adalah mosi tidak percaya masyarakat kepada BPD. Jika disetujui, Bupati akan mengistruksikan membentuk BPD baru,” imbuhnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: