Penipuan Berkedok Anak Kecelakaan Marak

Penipuan Berkedok Anak Kecelakaan Marak

MAJALENGKA – Akhir-akhir ini, di Kabupaten Majalengka tengah marak penipuan berkedok kecelakaan terhadap anak. Sejumlah masyarakat bahkan nyaris menjadi korban. Salah seorang guru SMP Negeri 2 Majalengka Budi mengungkapkan, di sekolah tempatnya mengajar sudah ada tiga orang tua yang menjadi sasaran pelaku. Bahkan satu di antaranya telah melakukan transfer ke nomor rekening pelaku. ”Beruntung kedua orang tua tidak sampai terjadi, karena melakukan klarifikasi kepada kami sehingga terhindar aksi penipuan. Kami mengimbau agar orang tua tidak langsung percaya bila ada SMS atau telepon yang menyebutkan anaknya kecelakaan. Lakukan kroscek dulu ke sekolah atau pihak yang disebut oleh pelaku,” imbaunya. Salah seorang warga di Majalengka Maman, mengaku dirinya nyaris menjadi korban tindakan penipuan tersebut. Modus tersebut diceritakannya yakni aksi komplotan pelaku ini menelepon salah satu anggota keluarga dan mengabarkan jika anaknya mengalami kecelakaan. Untuk menjalankan aksinya, sekelompok pelaku bahkan sudah disiapkan sedemikian rupa seperti berpura-pura berperan sebagai guru yang mengabarkan jika anaknya mengalami kecelakaan. Diceritakan, dirinya mendapat kabar melalui telepon selulernya dari nomor 085289597417 yakni seorang pria bahwa putranya mengalami kecelakaan cukup fatal. Pelaku mengaku anaknya mengalai kecelakaan akibat terjatuh di sekolah dan mengalami pendarahan pada otak. Lalu anaknya itu tengah mendapat perawatan intensif di salah satu rumah sakit yang sebelumnya telah dibawa oleh seorang guru lainnya. “Anak bapak sudah dibawa ke rumah sakit oleh guru. Kalau mau tahu keadaannya silakan hubungi nomor handphonenya melalui 081291095789,” kata Maman menirukan pesan dari pembicaraan yang diterima oleh pelaku tersebut. Namun, ketika Maman mencoba menghubungi ke nomor yang dimaksud benar adanya bahwa ada salah seorang wanita yang mengaku sebagai guru di sekolah yang membawa anaknya ke RS. Bahkan untuk mengelabui aksi itu, wanita tersebut menangis seakan-akan bahwa putranya benar tengah dirawat akibat kecelakaan berat. “Saya tidak tahu harus bicara apa tentang kondisi anak bapak. Coba bicara langsung dengan dokternya biar tahu bagaimana kondisinya saat ini,” lanjut dia menirukan suara telepon itu. Sambungan telepon melalui pembicaraan Maman dengan wanita itu lantas mempersilakan untuk berbicara langsung kepada dokter. Pria yang mengaku sebagai dokter yang menangani anaknya pun memintanya untuk tetap tenang. “Saya dokter yang menangani anak bapak. Anak bapak sekarang di ICU kondisinya sedang kritis karena terjatuh. Ada benturan keras di kepalanya sampai terjadi pendarahan di otak,” kata pria yang mengaku dokter tersebut. Pria tersebut kemudian menjelaskan, perlu diambil tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa anaknya yang dalam keadaan kritis. Sebab, pasien perlu mendapatkan penanganan segera namun alat yang dibutuhkan tidak ada di rumah sakit. Lantas, pria yang mengaku dokter itu meminta kepada orang tua pasien untuk segera membeli alat dimaksud ke salah satu apotek. “Bapak tidak usah dulu berpikir ke rumah sakit. Yang penting sekarang bapak segera membeli alat yang kami perlu ke Apotek Kimia Farma. Karena kalau tidak ditangani dalam waktu 15 menit, saya tidak bisa jamin keselamatan nyawa anak Anda. Bapak tidak perlu ke apotek karena alatnya harus diantar segera. Tolong segera ditelepon Bapak Handoko melalui nomor hp-nya 081286052559, tadi saya sudah bicara,” dalam isi telepon itu. Beruntung, Maman tidak langsung mempercayai meski awalnya memang kaget dengan informasi buruk tersebut. Pasalnya, ia terus melakukan komunikasi dengan pihak sekolah dan mengecek langsung ke sekolah anaknya. “Alhamdulillah setelah saya cek, anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Saya pun terhindar dari aksi penipuan karena tidak jadi transfer uangnya ke pelaku. Saya berpesan kepada masyarakat di Majalengka khususnya para orang tua untuk tetap ekstra waspada jika mendapat informasi yang sama lebih baik dihiraukan,” pesannya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: