Dukung Ical, Ade Komarudin Terancam Dipecat

Dukung Ical, Ade Komarudin Terancam Dipecat

JAKARTA - Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin terancam dipecat dari jabatannya. Hal itu lantaran Ade dianggap berbeda sikap dan melanggar aturan karena mendukung Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai capres. Pendiri SOKSI, Suhardiman, menyatakan bahwa Ade sesungguhnya tidak mempunyai hak untuk menentukan siapakah yang akan didukung SOKSI dalam pilpres mendatang. Menurut dia, sebagai salah satu pendiri SOKSI, dirinya memegang penuh kekuasaan organisasi sayap Partai Golkar itu. Dijelaskan Suhardiman, di dalam SOKSI itu pemegang kekuasaan penuh disebut Kupenas atau Kekuasaan Penuh Nasional. \"Dia (Ade) sesungguhnya melanggar aturan bermain. Dia tidak mempunyai hak untuk menentukan,\" kata Suhardiman saat konferensi pers di Kediamannya, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (5/5). Salah satu pendiri PG itu menjelaskan, pada Rabu 7 Mei 2014 nanti akan mengumpulkan seluruh petinggi SOKSI se-Indonesia untuk membahas masalah ini. Ia mengaku akan mendengarkan  masukan dari para kader SOKSI terkait sikap Ade tersebut. \"Bagaimana nanti masukan dari para senior yang saya undang. Kalau seorang bawahan melawan atasan, tentu kan atasannya harus bertindak,\" kata purnawirawan TNI ini. \"Oleh sebab itu nanti saya undang seluruh petinggi SOKSI,\" timpalnya. Seperti diketahui, Ade yang juga Ketua DPP PG itu meminta seluruh kader PG untuk konsisten menjalankan amanat partai mendukung ARB sebagai capres. Menurut Ade, langkah itu merujuk hasil Rapat Pimpinan Nasional SOKSI dalam tiga tahun terakhir yang tetap berkeputusan mendukung Ical sebagai bakal capres PG. Lebih jauh Suhardiman menegaskan sebaiknya Ical mundur sebagai capres PG. Suhardiman berpesan kepada Ical untuk segera mundur dari pencapresannya. Bagi Suhardiman, Ical lebih baik jadi king maker.   \"Kalau boleh saya sarankan, lebih baik dia (Ical) mundur dari pencapresan daripada buang-buang energi, uang, dan tenaga. Ical jangan coba-coba,\" ungkapnya. Sementara itu, sebelumnya santer terdengar jika Golkar akan mengajukan beberapa cawapres pada bursa Pilpres Juli mendatang. Mereka di antaranya, Jusuf Kalla, Luhut Binsar Pandjaitan, Akbar Tanjung, dan Priyo Budi Santoso. Dari keempat nama besar kader Golkar ini, Suhardiman lebih mendukung Priyo Budi Santoso untuk jadi cawapres dari Golkar. \"Saya lebih condong ke saudara Priyo. Mengapa? Tentu ada dasarnya, kaerna dia sudah jadi pemimpin. Orang yang jadi pemimpin kan tidak mudah dan saya sudah tahu lika-likunya (Priyo). Saya mendukung Priyo untuk jadi cawapres,\" ujar Suhardiman. (boy/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: