Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba

Waspadai Penyakit di Musim Pancaroba

KESAMBI- Guyuran hujan dan cuaca panas datang silih berganti tak menentu, itulah ciri khas musim pancaroba. Cuaca yang tidak menentu tersebut membuat beberapa penyakit tertentu dapat meluas dengan cepat. Apa saja penyakit yang perlu diwaspadai? \"Penyakit yang berkaitan dengan pancaroba terdiri dari penyakit yang menular langsung dan penyakit yang menular melalui perantara atau vektor. Untuk penyakit yang menular langsung itu seperti ISPA, itu menular langsung dari orang ke orang. Kalau untuk yang berperantara, salah satunya DBD (Demam Berdarah Dengue, red),\" tutur dr Hj Wasilah Dinijati, Kepala Puskesmas Jagasatru, Kota Cirebon. Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit-penyakit tersebut menular dengan cepat ialah faktor daya tahan tubuh manusia. Cuaca yang tak menentu kerap menyebabkan sistem pertehanan tubuh melemah. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor kelembapan lingkungan yang notabene kondusif untuk persebaran bakteri maupun virus penyakit. Aliran dan genangan air yang banyak terbentuk selama musim pancaroba juga menjadi biang keladi cepatnya persebaran penyakit-penyakit itu. Pada kasus demam berdarah dengue (DBD), misalnya. Vektor pembawa virus DBD, yaitu nyamuk Aedes aegypti, menyukai air yang menggenang sebagai tempat untuk meletakkan telur.  \"Cara pencegahannya yakni dengan memberantas sarang nyamuk dengan 3 M (Menutup, Menguras, dan Mengubur). Sedangkan untuk membunuh larva atau jentik nyamuk, cara kimiawi dengan pemberian abate, kalau mau yang alami dengan memelihara ikan,\" sarannya. Nah, agar tidak terkena penyakit-penyakit yang marak di musim pancaroba, Wasilah memberi dua pesan, yakni untuk senantiasa menjaga ketahanan tubuh dan membiasakan perilaku hidup bersih (PHBS). Upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan menjaga stamina, beristirahat cukup, makan makanan bergizi, serta mengonsumsi multivitamin. Sedangkan PHBS dapat dilakukan dengan mencuci tangan dan menutupi mulut atau hidung ketika bersin. \"Budayakan sering cuci tangan dengan sabun. Kemudian juga melakukan etika batuk atau bersin secara benar. Kalau sedang batuk, etikanya ya ditutup,\" terangnya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: