Warga Losari Kidul Ancam Demo Kuwu

Warga Losari Kidul Ancam Demo Kuwu

** Buntut Pemecatan Perangkat Desa   LOSARI - Pemecatan perangkat desa oleh Kuwu Losari Kidul, Daruti sangat disesalkan sejumlah warga setempat. Selain Karto, kuwu Losari Kidul  telah memecat lima perangkat desa tanpa ada kesalahan apapun. Karto didampingi warga dan perangkat desa yang sudah dipecat sebelumnya mengatakan bahwa dirinya sangat menyesali tindakan kuwu Losari Kidul yang telah memecat dirinya tanpa ada alasan yang jelas. “Ya saya sangat sesalkan saja kenapa saya dipecat tanpa ada bukti kesalahan yang jelas. Kuwu hanya menuduh kesalahan saya saja tanpa ada bukti konkrit yang jelas,” ujarnya. Di surat pemberhentian, kata dia dijelaskan pertama dirinya tidak bisa menjalankan tugas dan fungsi sebagai kaur ekbang. “Nah sekarang pertanyaannya tugas dan fungsi bagaimana, ya saya laksanakan tugas dan fungsi saya sesuai prosedur yang ada. Kedua alasannya banyak petani mengeluh terhadap kinerja ekbang karena tidak pernah mengurusi masalah pengairan, sekarang petani mana yang mengadukan saya, tidak ada satu petanipun yang mengadukan saya. Bahkan saya sering membantu para petani. Ketiga dalam rangka pemilu legislative , ditugaskan sebagai Pamyah atau pengamanan wilayah saat Pileg tidak berjalan sebagaimana fungsinya, sekarang begini, saya sudah kerja maksimal sebagai Pamyah dan saya keliling desa untuk pastikan kondisi aman, apa itu saya nggak jalankan fungsi saya sebagai Pamyah,” beber Karto. Dirinya menyebutkan beberapa haknya selama menjadi perangkat desa yang tidak diberikan. “Saya dapat surat SP pertama itu hanya gara-gara saya izin nggak masuk karena saya ngurusi anak RT yang masuk rumah sakit, eh tahunya dapat SP. Saya diangkat menjadi perangkat desa bulan 2012 lalu, nah saya dapat SK itu setelah saya tujuh bulan jadi perangkat desa dan setelah saya bayar uang Rp6 juta, Rp5  juta untuk kuwu dan Rp1 juta untuk BPD. Sekarang saya sudah dipecat, berarti saya hanya menerima uang satu kali sewa bengkok saja, karena Oktober mendatang itu sewa bengkok sudah nggak saya terima lagi. Itu satu kali pun sewa bengkok seluas 2,5 hektare saya dipotong 1 hektare katanya untuk kuwu. Terus juga beberapa hak saya kayak ADD dan lainnya juga belum saya terima,” ungkapnya. Ia pun menyebutkan perangkat desa yang dipecat semasa kepemimpinan Kuwu Daruti yakni Masnun tahun 2011 hanya gara-gara tidak mau berikan bengkok haknya sesuai yang diminta kuwu. Kedua Dadan tahun 2012, Afifudin tahun 2013, Abdul Aziz tahun 2014. “Bahkan teman saya juga Kaur Kesra, Eka Hidayat menjadi target berikutnya untuk pemecatan. Semua orang desa sudah pada tahu semua isu tersebut,” tuturnya. Kaur Kesra, Eka Hidayatpun kepada Radar mengatakan bahwa dirinya mengetahui menjadi target selanjutnya yang akan dipecat kuwu. “Ya saya sudah tahu saya yang selanjutnya dipecat kuwu. Kuwu menuduh kinerja saya tidak baik. Nah yang jadi pertanyaan saya, kinerja yang bagaimana. Padahal kinerja saya sudah maksimal, tidak ada satu pun warga yang mengeluh selama saya jadi Kaur Kesra,” jelasnya. Sementara itu ketua RT, Jaenal Abidin mengatakan bahwa dirinya dipecat oleh kuwu. “Ya nggak tahu saya juga kenapa saya bisa dipecat. Padahal menurut saya, saya nggak punya salah saya. Semua yang diperintahkan kuwu ya saya kerjakan, saya juga heran,” ujar Jaenal. Sementara itu salah seorang tokoh masyarakat Losari Kidul, Nuroji sangat menyesalkan langkah kuwu dan berencana akan melakukan demo. “Ya saya sangat kecewa dengan kuwu yang asal pecat tanpa ada alasan dan bukti kesalahan yang jelas dari para perangkat desa yang dipecat. Saya menduga dengan adanya pemecatan yang asal-asalan ini kuwu bermain untuk bengkok para perangkat desa yang dipecat. Karena jatah yang tadinya milik perangkat desa karena sudah dipecat maka jatah bengkok tersebut akan beralih kepada kuwu. Karena kalaupun sudah ada pengganti perangkat desa, maka perangkat desa pengganti tersebut tidak langsung menerima bengkok,” urainya.   Ketika diminta konfirmasi, Kuwu Losari Kidul Daruti menyatakan semua pemecatan perangkat desa sudah sesuai dengan prosedur. “Saya nggak asal sembarang memecat perangkat desa. Saya lakukan pemecatan sudah sesuai dengan prosedur, dan sebelum pemecatan tersebut saya sudah rapatkan dulu dengan BPD,” jawabnya. Ia juta menjelaskan alasan pemecatan terhadap beberapa perangkat desa. “Untuk Karto karena yang paling utama lalai dalam tugas sebagai pengamanan wilayah saat Pileg kemarin. Dan untuk RT Jaenal Abidin karena punya masalah dengan warganya, bahkan sering tidak kondusif. Sedangkan untuk Masnun yang saya pecat pertama karena pembayaran pajak para warga belum disetorkan, entah uangnya kemanakan,” ujar Daruti. “Kalau yang dikatakan pemotongan bengkok perangkat desa itu hanya sebatas sumbangan dan tidak ada paksaan, karena waktu saya calon kuwu kan banyak uang juga yang dikeluarkan. Dan dana ADD untuk perangkat desa sudah saya kasihkan semua tanpa ada potongan apapun termasuk kepada karto. Dan masalah Karto bayar Rp6 juta untuk jadi perangkat desa itu nggak benar, yang ada hanya biaya untuk pembuatan SK, dan jumlahnya itu nggak sampai segitu,” pungkasnya. (den)   Foto: Deny Hamdani/ Radar Cirebon DIPECAT. Perangkat Desa Losari Kidul, Karto bersama warga menunjukkan surat pemecatan dirinya oleh Kuwu Daruti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: