Warga Ancam Segel Proyek Double Track

Warga Ancam Segel Proyek Double Track

LEMAHABANG-Karena dinilai mengganggu permukiman warga dan kurangnya kontribusi, warga Desa Lemahabang Kulon berencana melakukan aksi massa. Pasalnya, keberadaan double track membuat warga resah. “Kalau keluhan itu sangat banyak. Proyek double track ini belum mulai saja sudah sangat mengganggu, debu dan lalu lalang dum truck sangat mengganggu warga. Itu proyek belum mulai, bagaimana kalau sudah mulai tentu akan sangat membahayakan bagi warga kami,”ujar Turino. Tokoh masyarakat dan juga mantan Kuwu Desa Lemahabang Kulon, Turino Junaedi mengatakan, keluhan warga terkait proyek double track sudah lama terdengar. Selain ini, kompensasi untuk warga juga sangat kecl yakni Rp150 ribu. Padahal itu dampak dari proyek bisa mengganggu warga. “Saya sudah koordinasi dengan Desa Tuk yang juga ada proyek double track, itu warga di Desa Tuk yang terkena imbas proyek mendapatkan uang kompensasi sebanyak Rp150 ribu per bulan selama proyek itu berjalan. Masa di desa kami hanya satu kali saja kompensasinya,”ujar Turino. Masih menurut Turino, pimpinan proyek double track juga merekrut tenaga kerja proyek bukan dari asli warga Desa Lemahabang Kulon. “warga kita minta kerja saja susah. Masa proyek pekerjanya dari luar semua, sedangkan tidak ada dari warga kami. Kami bukan minta uang tapi kami minta warga kami dipekerjakan dalam proyek ini,” bebernya. Warga lainnya, Manilik kepada Radar mengatakan bahwa masyarakat sejak awal pelaksanaan double track benar-benar lambat. Tak hanya itu, perwakilan Sampoerna juga enggan menjawba pertanyaan terkait kompensasi kepada masyarakat. (den) FOTO: DENY HAMDANI/RADAR CIREBON TOLAK. Warga melakukan aksi di sekitar proyek double track di Desa Lemahabang Kulon, kemarin. Mereka menuntut kontraktor double track memenuhi janji yang dilontarkan kepada warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: