Relokasi SMPN 7 di Cibatu
**Pemda Majalengka Siapkan Lahan 1,5 Hektar, Anggaran Pembangunan dari Pusat MAJALENGKA – Sarana dan prasarana SMP Negeri 7 Majalengka dipastikan bakal direlokasi ke Desa Cibatu. Hal tersebut berdasarkan hasil survei dari tim geologi belum lama ini. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Drs Maman Sutiman menjelaskan, wilayah Desa Cibatu bisa dijadikan tempat sebagai pembangunan sekolah tersebut. Namun pelaksanaan kegiatan pembangunan itu dimulai setelah menunggu hasil keputusan dari tim geologi. Yang jelas, dalam prosesnya untuk memulai pembangunan tersebut sejatinya sudah bisa dilakukan. “Hasil dari tim geologi sudah keluar dan menyatakan bisa dilakukan lokasi pembangunannya di Cibatu. Nantinya, hasil ini akan dibawa kepada forum rapat Pemerintah Daerah (Pemda) Majalengka,” jelasnya. Menurutnya, anggaran untuk pembangunan sekolah baru SMP Negeri 7 Majalengka ini sudah ada dari direktorat pendidikan (pusat). Luas lahan yang dijadikan sebagai tempat relokasi tersebut sekitar 1,5 hektare. Lokasi ini merupakan tanah milik Pemda Majalengka sehingga pada proses pelaksanaannya diharapkan tidak memiliki hambatan. “Kalau tanah milik perseorangan atau masyarakat tentunya perlu ada proses pembebasan lahan terlebih dahulu. Itu juga bisa memperhambat pelaksanaan pembangunannya. Oleh karena itu, diharapkan dalam pengerjaannya tidak menemukan masalah yang berarti,” ujarnya. Meski demikian, lanjut mantan Kabag Humas Setda Majalengka ini, bahwa lahan itu tentunya harus dilakukan pemadatan dan pemerataan mengingat lahan tersebut bekas pesawahan. Relokasi SMPN 7 yang ambruk pasca musibah pergerakan tanah di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka sekitar Maret lalu, rencana awal akan direlokasi ke daerah Ciandeu. Namun, karena permintaan masyarakat, ditambah kondisi tanah yang tidak terlalu rata maka direncanakan akan berpindah ke Desa Cibatu. Saat ini siswa SMPN 7 masih menumpang untuk melakukan proses belajar mengajar di SDN 2 Sidamukti. Begitu juga dengan Ujian Nasional (UN) beberapa waktu lalu, SMP ini terpaksa harus melakukan ujian di SD tersebut. Sehingga selama proses UN berlangsung SD tersebut terpaksa diliburkan. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Majalengka Drs H Sanwasi MM melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dartum mengatakan, untuk dilaksanakannya relokasi tersebut tentunya masih menunggu hasil kajian dari pihak geologi. Hasil kajian memang sudah ada ketetapan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan geologi. “Memang lokasi tersebut baik tempat musibah maupun rencana tempat relokasi sudah disurvei oleh kedua pihak terkait. Saat ini, disdik juga masih menunggu hasil keputusan di mana tempat yang layak untuk bangunan baru SMP Negeri 7 itu,” paparnya. Dari survei itu, lanjut Dartum, tim terkait hampir memastikan relokasi berada di bekas lapang tembak. Namun bukan berarti tempat yang telah disurvei tersebut dipastikan akan dilaksanakan di lokasi tersebut. Rencananya, pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan menggelontorkan anggaran untuk pembangunan 10 ruang belajar serta fasilitas tambahan lainnya. “Jumlah ini sama sesuai ruang belajar maupun rombel,” tandasnya. (ono) FOTO : ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA DISURVEI. Muspika Majalengka bersama BPBD Majalengka saat survei ke lokasi bencana di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: