Mantan Suami Habisi Nyawa Mantan Istri

Mantan Suami  Habisi Nyawa  Mantan Istri

**Gara-gara Nolak Rujuk, Kekasih dan Orang Tua Korban juga Dibantai CIREBON - Akibat sakit hati karena keinginan rujuknya ditolak mantan istri, seorang pria sebut saja MS, nekat menghabisi nyawa MI, warga Desa Pesawahan, Kabupaten Majalengka, Minggu (9/6) siang hari. MS juga membunuh K, yang menjadi kekasih MI. MS juga membantai kedua orangtua MI, yakni M (70) dan B (70). Beruntung, keduanya masih selamat dan dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit. Berdasarkan data yang dihimpun Radar, aksi nekat MS terjadi di tempat kerja korban di Desa Ujung Jaya. Saat itu, MI dan keluarga berjualan warung nasi di dekat tol. Dengan menggunakan pisau lipat, pelaku membabi buta menyerang keluarga mantan istri. K yang ada di sana pun, menjadi sasaran. Akibat serangan itu, dua orang tewas yakni MI dan K. Sedangkan kedua orangtua MI, yakni M dan B mengalami kondisi luka yang cukup parah dan masih kritis. Kempat korban sempat dilarikan terlebih dahulu ke Rumah Sakit (RS) Cideres. MI dan K menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit akibat pendarahan serius di bagian perut. Sementara kedua orangtua, M dan B masih tertolong dan dilarikan ke rumah sakit Mitra Plumbon untuk menjalani perawatan intensif. Keduanya tiba di IGD sekitar pukul 20.00 WIB. Pantauan Radar di RS Plumbon, situasi sempat panik karena pelaku pembunuhuan MS yang masih buron terus mengejar-ngejar korban sampai ke Rumah Sakit Cideres. Keluarga pun meminta security menjaganya secara khusus selama berada di RS Plumbon. Pihak security melakukan penjagaan ketat dan bersiaga penuh. \"Keluarga minta penjagaan,\" ucap seorang security yang enggan namanya dikorankan. Keluarga korban tampak ketakutan jika pelaku masih mengejar sampai ke RS Plumbon. Pasalnya pembunuh juga berasal dari Kecamatan Depok yang berdekatan dengan lokasi RS Plumbon. Bahkan, pasukan Pemuda Pancasila juga ikut menjaga keluarga korban. \"Saya ikut menjaga mas, karena disuruh sama Ketua PP. Takutnya pelaku ngejar sampai sini,\" ujar P, salah seorang anggota Pemuda Pancasila. Pihak security rumah sakit pun sudah berkoordinasi dengan Polsek Depok untuk mengamankan situasi. Pelaku pembunuhan, MS sekarang belum tertangkap dan masih dicari oleh polisi. Saking ketakutannya, wartawan koran ini ketika ingin mengonfirmasi kepada pihak keluarga menutup diri. Praktis, info yang didapat pun semakin sempit. Pihak dokter rumah sakit yang berada di Ruang UGD pun tidak berani menjelaskan kondisi korban. Pasalnya, keluarga meminta pihak rumah sakit untuk tidak membukanya kepada wartawan. Namun, berdasarkan data yang dihimpun Radar hingga pukul 01.30 dini hari tadi, M, ibu korban masih dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Plumbon. Sedangkan ayah korban, B kondisinya jauh lebih baik dan sudah bisa masuk ke ruang perawatan. Diduga kuat, korban mengalami luka tusukan di bagian punggung dan perut. Wartawan koran ini pun berhasil mendapatkan data dari beberapa pihak. Salah seorang kerabat korban, R (30) yang mau membuka diri, mengatakan kondisi M sekarang masih kritis dan tidak sadarkan diri. \"Kemungkinan besar akan operasi besok (hari ini, red). Sekarang masih di ruang IGD. Saya kurang mengetahui lukanya di bagian mana, sebab belum diizinkan masuk,\" ucapnya kepada Radar. R mengaku tidak mengetahui perihal kronologis peristiwa pembunuhan tersebut secara jelas. Hal ini karena dia tidak berada di tempat kejadian perkara. Ia baru tahu ketika mendapatkan informasi dari kerabat melalui sambungan telepon. \"Saya kebetulan tidak ada di lokasi, karena sedang ada hajatan. Baru saja dikasih tahu malam hari ketika sudah masuk Rumah Sakit Mitra Plumbon,\" ungkapnya. Ia meminta kepada wartawan koran ini, untuk merahasiakan identitasnya. (jml/arn) FOTO: ABDULRAHMAN/RADAR CIREBON

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: