Pemeriksaan Pemred Obor Rakyat Ditunda

Pemeriksaan Pemred Obor Rakyat Ditunda

JAKARTA - Laporan tim hukum Jokowi-Jusuf Kalla soal penyebaran informasi yang dilakukan tabloid Obor Rakyat mulai ditindaklanjuti Bareskrim Polri. Kemarin Mabes Polri menjadwalkan pemeriksaan terhadap Pemred Obor Rakyat Setyardi Budiono. Namun, Setyardi yang juga asisten staf khusus presiden bidang pembangunan daerah itu tidak hadir dalam pemeriksaan dengan alasan cuti. Sejak pagi, sejumlah wartawan tampak menunggu kedatangan Setyardi di depan gedung bareskrim,. Namun, hingga sore belum tampak tanda-tanda Setyardi bakal memenuhi panggilan sebagai saksi. Jawa Pos memperoleh informasi bahwa yang datang justru Gun Gun Heryanto yang tulisannya dimuat di tabloid tersebut. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie menuturkan, ketidakhadiran Setyardi kali ini terkait dengan aktivitas cutinya. \"Dia baru saja pulang cuti dan mendapati surat panggilan itu dari stafnya. Lalu, dia menyampaikan kepada penyidik jika tidak bisa hadir kali ini,\" terang Ronny kemarin. Karena itu, penyidik menjadwal ulang pemeriksaan terhadap Setyardi. \"Rencananya Senin depan,\" lanjut mantan Kapolwiltabes Surabaya itu. Hari ini penyidik akan memeriksa saksi dari situs berita online inilah.com mengenai kasus yang sama. Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otda Velix Wanggai menuturkan, pihak istana menghormati proses hukum yang tengah dilakukan terhadap anak buahnya tersebut. Menurut dia, dengan cara itu Setyardi memiliki ruang untuk berdialog dengan pihak Kepolisian, Bawaslu, dan Dewan Pers. \"Istana berharap kita semua menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dalam kepolitikan kekinian yang dinamis,\" katanya. Velix menambahkan, Setyardi juga telah bertemu dengan Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam untuk melaporkan latar belakang sikap, langkah pribadi, dan hak politiknya terkait dengan peran sertanya dalam penerbitan tabloid Obor Rakyat. \"Setyardi telah menyatakan siap bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bentuk pertanggungjawaban itu dapat diklarifikasi di lembaga penegak hukum, lembaga pengawas pemilu, maupun lembaga pengawas pers,\" papar Velix. Sebelumnya, Seskab Dipo Alam menegaskan bahwa penerbitan tabloid Obor Rakyat merupakan inisiatif pribadi yang tidak terkait dengan penugasannya selaku asisten staf khusus presiden. Karena itu, Dipo menjamin tidak ada sama sekali keterlibatan istana dalam penerbitan tabloid Obor Rakyat yang dinilai sebagai bentuk kampanye hitam (black campaign) terhadap pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla. (byu/ken/c1/fat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: