Bertemu Para Ulama, Prabowo Dielu-elukan Warga Cirebon

Bertemu Para Ulama, Prabowo Dielu-elukan Warga Cirebon

CIREBON - Kedatangan calon presiden Prabowo Subianto ke Pondok Pesantren Kempek, Kabupaten Cirebon, kemarin, mendapat respons luar biasa. Tidak hanya santri, masyarakat umum juga mengelu-elukan mantan Danjen Kopassus itu. Menunggu sejak pagi, tidak menyurutkan warga untuk melihat dari dekat sosok Prabowo yang menghadiri Halaqoh Nahdliyin se-Jawa Barat itu. Prabowo datang menggunakan helikopter dan mendarat di Kempek sekitar pukul 10.45 WIB. Dia disambut Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siraj, pengasuh Ponpes Kempek KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Tim Sukses Prabowo Hatta tingkat Jawa Barat yang juga Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan Lc, Wakil Gubernur Dedy Mizwar, Ketua DPD Golkar Jawa Barat H Irianto MS Syafiuddin (Yance), Wali Kota Cirebon Drs H Ano Sutrisno MM, dan para ulama. Sekitar 45 menit di Guest House, Prabowo dengan menggunakan sarung, peci hitam dan sandal jepit bergegas menuju masjid untuk menunaikan salat Jumat. Masyarakat yang menunggu sepanjang jalan dari ponpes menunju masjid, terlihat sesak untuk bisa melihat langsung sosok calon presiden idola mereka. Saat salat Jumat, Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj bertindak sebagai khotib sekaligus imam salat Jumat. Mantan calon bupati Cirebon M Luthfi ST juga terlihat ikut menunaikan salat Jumat. Seusai menunaikan salat, Prabowo kembali dielu-elukan pendukungnya. Dari atas mobil Alphard putih, Prabowo menyapa dan mengulurkan tangan serta menjabat tangan para pendukungnya. Mantan Panglima Kostrad itu mengaku terharu atas ungkapan begitu tulus dari keluarga besar Nahdatul Ulama (NU) yang menyatakan dukungan penuh kepada dirinya sebagai calon presiden. Tidak hanya itu, Prabowo juga merasa terenyuh atas pernyataan Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siraj dan KH Mustofa Aqil Siraj mendukung penuh dan siap memenangkan dirinya pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Dengan dukungan itu, Prabowo semakin bersemangat untuk bekerja keras demi kepentingan rakyat Indonesia, khususnya umat Islam. Sejak muda, ungkap Prabowo, dia menghabiskan waktu sebagai prajurit TNI. Korps-nya mengajarkan untuk menjaga dan membela negara dan bangsa. Karena itu, tidak ada tekad yang lain kecuali hanya ingin memberikan yang terbaik untuk bangsa. “Sejak remaja saya dekat dengan kiai, ulama. Prajurit tempur pasti akan nyari kiai dan minta doanya ketika hendak berangkat untuk bertempur. Saya hafal betul prajurit muda pasti kalau mau tempur akan minta doa ke kiai. Dan hari ini, saya merasa sebagai prajurit muda. Saya akan minta mandat rakyat untuk menjaga masa depan rakyat Indonesia. Saya siap memberikan semuanya untuk Indonesia, bahkan nyawa sekalipun,” tegasnya. Ketua dewan penasehat Partai Gerindra ini membeberkan, upayanya menggalang koalisi merah putih tidak lain hanya ingin menyelamatkan masa depan Indonesia. “Kekayaan bangsa kita ini berlimpah, jangan terus diambil bangsa lain. Rakyat Indonesia berhak untuk menikmati kekayaan alamnya. Oleh karena itu, dukungan dari para ulama, khususnya warga NU adalah dukungan yang akan menentukan masa depan Indonesia. Tanggal 9 Juli mendatang, 170 juta mewakili seluruh rakyat Indonesia berbondong-bondong ke TPS. Di tangan anda sekalian, nasib bangsa ditentukan,” ucapnya. Mengenai politik luar negeri yang akan dijalankan apabila dirinya terpilih sebagai presiden, Prabowo menekankan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Gaji guru, dokter, perawat, PNS dinaikkan, buruh dan rakyat miskin mendapatkan penghasilan layak, adalah langkah prioritasnya. Jika itu tercipta, Prabowo yakin Indonesia akan disegani bangsa lain. Begitu juga dengan alat pertahanan, dia menganggap alat pertahanan Negara yang terbaik adalah kesejahteraan rakyatnya. Kalau rakyat sejahtera, maka negara akan kuat. Percuma punya angkatan perang hebat kalau rakyatnya miskin. Untuk itu, rakyat Indonesia harus makmur, negara makmur, rakyat sejahtera dan negara menjadi kuat. Dirinya punya strategi membangun negara ini karena ada hitung-hitungan dengan melibatkan ahli-ahli yang kompeten. “NU selalu tampil memberikan kesejukan, kemerdekaan. Peran kiai NU luar biasa. NU akan punya tempat di istana negara,” tandasnya. Bahkan di depan warga Nadhliyin, Prabowo buka-bukaan. Dia bercerita, saat dirinya memutuskan maju sebagai calon presiden dan belum memiliki pasangan cawapres, yang pertama dia lamar untuk menjadi cawapres adalah Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siraj. Namun saat itu, Said Aqil Siraj menolak. Meskipun demikian, Kang Said, sapaan akrab putra Cirebon itu, justru memberikan dukung penuh pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang. Sementara, Prof Dr Said Aqil Siraj menjelaskan, dukungannya kepada sosok Prabowo Subianto adalah secara pribadi, karena PBNU secara organisasi bersikap netral. Dukungannya kepada Prabowo juga bukan tanpa alasan. Saat itu, lanjutnya, Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) memimpin pemulihan bangsa. Suasana gonjang-ganjing, tiba-tiba Prabowo datang ke Ciganjur sekitar pukul 24.00. Diskusi pun terjadi antara Prabowo dengan Gus Dur. Pada kesempatan itu, lanjut Kang Said, selain menegaskan bahwa Prabowo tidak bersalah pada kasus penculikan 1998, Gus Dur juga mengakui kalau Prabowo adalah sosok pemimpin legowo. “Sejak saat itu, persahabatan Prabowo, Gus Dur dan kiyai semakin baik,” ujarnya. Prabowo, kata Said Aqil, diangkat menjadi Penasehat Pagar Nusa. Bukti itu menunjukkan bahwa Prabowo itu NU dan tidak perlu diragukan ke-NU-annya. Begitu juga dengan Hatta Rajasa, bukanlah dari Muhammadiyah, karena ibunya adalah orang NU dan menjadi tokoh NU di Sumatera. Bahkan Said Aqil Siraj berani bertanggung jawab bahwa Hatta Rajasa adalah NU. Tidak hanya itu, Kang Said juga mencontohkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, meskipun dari PUI tetapi antara PUI dan NU tidak ada perbedaan berarti. “Jangan ragu dan jangan khawatir untuk memilih Prabowo. Insya Allah empat pilar akan dipertahankan, yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45 (PBNU). Karena kita ingin Islam yang rahmatan lil alamin. Prabowo orangnya cerdas, intelek, pintar. Ke depan, ekonomi jangan dimonopoli ekonomi kuat. Presiden harus tegak, kekar. Masak presiden klemar klemer,” tandasnya. Pengasuh Ponpes Kempek, KH Mustofa Aqil Siraj juga mengaku bangga kepada Prof Said Aqil yang cuti dari Ketua PBNU untuk memenangkan Prabowo-Hatta pada pilpres 9 Juli nanti. Prabowo, kata Mustofa Aqil, adalah sosok capres membanggakan. Dia juga bercerita, setengah bulan lalu, dirinya menunaikan umrah dengan tujuan mendoakan Prabowo-Hatta untuk menang pilpres. Pihaknya juga bertemu sejumlah tokoh di Saudi Arabia yang banyak mengenal Prabowo-Hatta. “Sudah lama Gus Dur mengenal Prabowo sebagai sosok yang cerdas, pinter, cepat, tegas, dan tegap. Dan kriteria calon presiden semuanya ada di situ. Jadikan Prabowo pemimpin Indonesia,” ajaknya. (abd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: