Harus Tahan Diri dan Legawa

Harus Tahan Diri dan Legawa

JAKARTA - Perbedaan hasil lembaga survei menjadi ajang klaim dua kubu pasangan calon untuk mengumumkan kemenangan mereka. Kubu Prabowo Subianto-Hatta Radjasa mengumumkan kemenangan mereka berdasarkan hasil hitung cepat empat lembaga survei, sementara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla juga menyampaikan kemenangan mereka berdasarkan hasil hitung cepat enam lembaga survei. Masing-masing calon presiden kemarin langsung mengumumkan kabar kemenangan. Capres Prabowo Subianto kemarin di kediamannya menyatakan, koalisi merah putih telah memantau dan mengumpulkan keterangan hasil hitung cepat dari berbagai lembaga survei. Menurut Prabowo, ada sejumlah lembaga survei yang memenangkan kubu pasangan nomor urut satu. Namun, Prabowo tidak menyebut lembaga survei apa yang dimaksud. \"Kita bersyukur pasangan Prabowo-Hatta mendapat dukungan dan mandat rakyat Indonesia,\" ujar Prabowo di kediaman yang dulunya adalah rumah ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, di Jakarta, kemarin (9/7). Menurut Prabowo, koalisi merah putih yang mendukung dirinya mengucapkan terima kasih atas dukungan rakyat Indonesia kepada pasangan nomor urut satu. Seluruh data perolehan suara akan dikawal. Setelah semua data masuk, barulah pasangan Prabowo Hatta akan mendeklarasikan posisi dan sikapnya. \"Kami minta seluruh anggota pendukung koalisi merah putih dan seluruh rakyat Indonesia untuk mengawal sampai perhitungan resmi selesai,\" ujarnya. Ketua tim kampanye Prabowo-Hatta Mahfud MD juga menyatakan hal yang serupa. Menurut Mahfud, klaim kemenangan kubu sebelah tidak berdasar, karena data hitung cepat yang masuk belum menyentuh 90 persen. \"Kami menunggu data itu 90 persen, sehingga ada klaim kemenangan,\" ujar Mahfud berbicara usai Prabowo. Mahfud menyatakan, pihaknya bisa menyimpulkan bahwa Prabowo-Hatta telah memenangi pilpres. Pengumuman yang terlalu dini dari pasangan nomor urut dua, merupakan bagian strategi pemenangan cyber. \"Kami memenangi pilpres berdasarkan lembaga yang kredibel,\" ujar Mahfud. Namun, seperti halnya Prabowo, Mahfud tidak menyebut lembaga kredibel apa saja yang dia maksud. Mahfud menambahkan, rakyat Indonesia kini sudah memiliki presiden yang tinggal dilantik, yakni Prabowo-Hatta. Mahfud juga memastikan bahwa kubu Prabowo-Hatta siap beradu data dengan pasangan nomor urut dua di KPU. \"Kemenangan ini baru substantif, sementara kemenangan formal adalah di KPU,\" tandasnya. Kubu Prabowo-Hatta pada malam harinya merayakan kemenangan mereka di Hotel Bidakara. Sementara itu, para pendukung Jokowi-JK telah merayakan kemenangan mereka, seusai hasil quick count mayoritas lembaga survei. Di beberapa titik di ibukota, sore kemarin (9/7), mereka berkumpul dan merayakannya. Salah satunya, di Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat. Di tempat tersebut, Jokowi ikut hadir dan menyampaikan pidato ucapan terimakasih kepada para pendukungnya. Dalam pidatonya, capres nomor urut dua itu menyatakan bahwa sejarah baru telah ditorehkan. Pasca keluarnya hasil quick count mayoritas lembaga, tambah dia, babak baru Indonesia telah dimulai. \"Namun, perlu saya tegaskan bahwa kemenangan yang telah disampaikan hasil \"quick count\" bukan kemenangan Jokowi-JK, partai, ataupun tim sukses. Tapi, ini kemenangan rakyat Indonesia. Sekali lagi, ini kemenangan rakyat Indonesia,\" seru Jokowi, disambut meriah para pendukungnya. Dia menyatakan, hasil quick count mayoritas lembaga adalah gambaran kemenangan rakyat yang sesungguhnya. Rakyat yang secara sadar berpartisipasi, bukan dimobilisasi. \"Rakyat yang sadar hak dan kewajibannya, bukan karena intimidasi. Rakyat yang bekerja secara tulus, siang malam, bukan karena iming-iming posisi,\" tandasnya. Meski demikian, dalam pidato singkatnya itu pula, Jokowi tetap mengingatkan kalau tugas tidak berhenti hanya pada hasil pilpres semata. Ke depan, tegas dia, telah menunggu tugas lebih berat. Yaitu, saatnya mengabdi dan melayani rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan. Karena hal itu pula, di depan para pendukungnya, Jokowi mengajak semua pihak untuk bersatu padu membangun Indonesia yang lebih baik. Tak lupa, Jokowi juga mengingatkan, hasil pemilu yang resmi tetap adalah hasil yang diumumkan KPU nantinya. \"Tugas kita pula kawal hasil pemilu hari ini, kita harus kawal dan pastikan perhitungan suara di KPU berjalan benar, jujur, dan bersih, tanpa intervensi dari mana pun. Jangan cemari ketulusan aspirasi rakyat ini,\" kata Jokowi kembali disambut meriah para pendukungnya. Sebagaimana di beberapa titik lain konsentrasi massa pendukung Jokowi, beberapa artis juga ikut bergabung memeriahkan perayaan kemenangan Jokowi-JK di Tugu Proklamasi. Mereka yang tampak hadir antara lain Slank, Oppie Andaresta, Dorce, dan beberapa lainnya. Dari data hitung cepat yang beredar, empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta adalah Puskaptis, JSI, LSN, dan IRC. Sementara, hasil hitung cepat yang memenangkan Jokowi-JK adalah LSI, SMRC, CSIS-Cirrus, Indikator, RRI, dan Litbang Kompas. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menaruh perhatian besar terhadap kedua pasangan capres-cawapres yang sama-sama mengklaim menjadi pemenang pilpres kali ini. SBY memaparkan pihaknya mengaku terus memantau pergerakan perhitungan cepat hasil pemungutan suara pilpres dari banyak pihak. \"Pelaksanaan hitung cepat saya juga menyimak. Saya juga dengar langsung bahwa baik Jokowi dan JK maupun Prabowo dan Hatta berdasarkan hasil perhitungan rujukannya sejumlah lembaga survei. Atas rujukan itulah saya kira rakyat melihat kedua belah pihak mendeklarasikan dukungannya,\" jelas SBY dalam press conference di depan kediamannya di Puri Cikeas, kemarin. SBY menuturkan, kedua pasangan memiliki rujukan survei masing-masing. Sehingga, berdasarkan rujukan tersebut, keduanya sama-sama menyatakan diri menjadi pemenang pilpres. \"Kalau itu yang dirujuk, maka keduanya menyatakan menang berdasarkan hasil perhitungan cepat, belum berdasarkan perhitungan resmi KPU,\" tuturnya. Presiden RI keenam itu pun menyadari adanya potensi terjadinya konflik terkait tindakan saling klaim tersebut. Untuk itu, SBY sebagai kepala negara pun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memihak salah satu pasangan. Dia justru menginstruksikan kedua belah pihak agar saling menahan diri sebelum adanya perhitungan resmi dari KPU dan harus legawa apapun keputusan KPU nanti. \"Saya tidak masuk dalam kedua kubu. Karena baik pasangan Prabowo maupun Jokowi dengan timnya agar bisa menahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di massa pendukung apalagi gerakan di lapangan yang rawan terhadap konflik horizontal. Saya berharap mereka bisa memimpin pendukungnya masing-masing, menahan diri sambil segala sesuatunya terang,\" tegasnya. Sebelum sejumlah hasil quick count diumumkan, SBY telah meminta pada presiden dan wakil presiden terpilih, agar menyikapi kemenangan dengan bijak, karena hal tersebut adalah bentuk mandat dari rakyat. Karena itu, mereka harus mampu menjalankan tugas negara dengan sebaik-baiknya. \"Bagi yang tidak terpilih harus bisa menerima kekalahan ini dengan baik. Kemenangan ini adalah kemenangan tertunda, masih ada kesempatan lima tahun mendatang,\" lanjutnya. Dalam pilpres kemarin, Presiden SBY juga memanfaatkan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya. Meski tidak lagi memiliki kesempatan terpilih, SBY masih antusias mengikuti pilpres 2014. Kemarin, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan cucu keduanya, Airlangga Yudhoyono, mendatangi TPS 06 Sekolah Alam Cikeas, Kecamatan Gunung Putri, Cikeas, Bogor. Sementara itu, di TPS SBY, sesuai prediksi, pasangan Prabowo-Hatta mendominasi suara. Dari total 341 suara, sebanyak 294 orang memilih pasangan nomor urut 1 itu. Sedangkan pasangan nomor urut dua hanya memperoleh 47 suara. (bay/dyn/idr/ken)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: