Kedua Pelajar Coba Bunuh Diri Kembali Bersekolah
CIREBON – AH (14) dan TA (13) pelajar SMPN 1 Susukanlebak yang melakukan aksi percobaan bunuh diri dengan menenggak cairan pembersih lantai yang terjadi Rabu siang (10/9) lau, sudah kembali bersekolah seperti biasa. Bahkan, Kamis (11/9), pihak sekolah pun telah memanggil kedua orang tua mereka untuk melakukan musyawarah. Hasilnya, kedua belah pihak (keluarga korban,red) sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara kekeluargaan. Hal tersebut diungkapkan Pembina Osis SMPN 1 Susukanlebak Teten Sutendi SPd kepada Radar Cirebon, Jumat (12/9). “Kedua orang tua mereka sepakat untuk menekankan kepada anak-anaknya agar tidak ada lagi yang namanya pacaran. Keduanya harus tekun belajar di sekolah karena status mereka masih seorang pelajar. AH dan TA kondisinya sudah membaik dan mulai mengikuti pelajaran sejak Kamis (11/9). Mereka pun kami pantau dan awasi selama berada di lingkungan sekolah,” ungkap Teten. Sementara itu, Dudie Nurmansyah S.Pd selaku walikelas 9 C kepada Radar Cirebon mengatakan, AH merupakan pelajar berprestasi meski sifatnya pendiam. “Setahu saya dia (AH,red) orangnya pendiam namun cerdas, makanya ia diangkat sebagai ketua kelas,” katanya. Dudie menambahkan, orang tua AH yang berprofesi sebagai sopir travel memang jarang di rumah. Hal itu menyebabkan kurangnya perhatian kepada AH. “Sebenarnya masih banyak faktor lain yang menjadi penyebab aksi nekat yang dilakukan AH, diantaranya karena besarnya rasa cinta dan sayang kepada orang yang di cintainya,” tuturnya. Masih ditempat yang sama, Fitri (14) teman TA mengungkapkan, ia sama sekali tidak menyangka kalau sahabatnya itu sampai nekat melakukan aksi serupa seperti yang dilakukan AH. “TA itu orangnya periang, suka bercanda, dan aktif dalam organisasi. Dia tidak pernah keliatan murung dan selalu ceria. Saya dan teman-teman juga nggak menyangka dia nekat berbuat seperti itu,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Karena urusan asmara, dua pasangan pelajar SMP Negeri 1 Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, nyaris tewas. Mereka nekat mencoba mengakhiri hidup dengan menenggak cairan pembersih lantai. Ironisnya, peristiwa tersebut terjadi di dalam ruang kelas, Rabu siang (10/9). Beruntung, nyawa kedua pelajar itu berhasil diselamatkan setelah dievakuasi ke rumah sakit. Dua pelajar nekat itu adalah AH (14) dan TA (13). Insiden bermula saat AH yang duduk di kelas IX itu bertemu dengan sang pujaan hatinya, TA, yang merupakan adik kelasnya. Kepada TA, AH meminta agar cintanya kembali diterima dan menjadi pacar. Tapi permintaan AH itu ditolak karena selama menjalin asmara sudah beberapa kali putus nyambung. Diduga masih kecewa dan frustasi karena cintanya ditolak, AH pun masuk ke ruang kelasnya. Kemudian dia nekat mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menenggak cairan pembersih lantai yang ia bawa sendiri. Beruntung aksi itu diketahui teman sekelasnya yakni SR (14) yang melihat AH sedang muntah-muntah dan tak sadarkan diri. SR pun berteriak minta tolong. Ditolong siswa-siswa lainnya dan guru sekolah setempat, AH dibawa ke ruang guru untuk mendapatkan pertolongan medis. Ironisnya lagi, di saat AH kritis keracunan, entah kenapa TA malah ikut-ikutan menenggak cairan yang sama milik AH hingga muntah-muntah dan pingsan. Diduga TA nekat melakukan aksinya itu karena merasa bersalah telah menolak cintanya kepada AH. Pihak sekolah pun langsung membawa keduanya ke puskesmas terdekat dan memanggil kedua orang tua mereka masing-masing. Guna mendapatkan tindakan medis intensif, AH dirujuk ke RS Tiar Medika, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Sedangkan TA dilarikan ke RS Cigugur, Kabupaten Kuningan. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: