Takut Dieksekusi, Pilih Bongkar Sendiri

Takut Dieksekusi, Pilih Bongkar Sendiri

KEJAKSAN- Setelah eksekusi yang dilakukan oleh PT KAI Daop 3 Cirebon, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Nyi Mas Gandasari, Prujakan, mulai angkat kaki. Meski demikian, masih ada sebagian pedagang bertahan dan buka usaha di sana. Pedagang yang masih beroperasi umumnya yang selama ini membuka usaha pembuatan plat nomor dan cutting stiker. Sementara sejumlah pedagang lainnya memilih untuk tidak berjualan, dan ada juga pedagang yang akhirnya membongkar lapaknya sendiri. Salah satu pedagang, Rohim, memutuskan membongkar lapaknya sendiri. \"Ketimbang nanti dibongkar oleh PT KAI, lebih baik saya bongkar sendiri,\" tutur warga Jl KS Tubun ini. Penggusuran yang dilakukan oleh PT KAI membuat dirinya kehilangan mata pencaharian. Rohim mengaku kebingungan untuk mencari nafkah. \"Ya jadi pengangguran lagi. Habis sekarang mau jualan di mana?\" tanyanya. Pedagang lainnya, Cecep,mengatakan sejumlah pedagang akhirnya memutuskan untuk membongkar lapaknya sendiri. Mereka takut bila harus dibongkar oleh PT KAI. \"Kan kalau yang stempel, mungkin gampang, karena bisa diangkut. Tapi kalau yang lapak kan mereka takut kalau harus dibongkar,\" tuturnya. Dia pun berharap segera ada solusi atas permasalahan ini. Mengingat penertiban yang dilakukan oleh PT KAI ini membuat puluhan pedagang kehilangan mata pencahariannya. Sementara Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Gatut Sutiyatmoko mengatakan sesuai dengan pertemuan dengan pedagang dan anggota DPRD, eksekusi lanjutan para pedagang baru dilakukan setelah ada audiensi dengan Pemkot Cirebon. Sambil menunggu audiensi tersebut, PT KAI melakukan pembersihan dan pemasangan pagar pada lapak PKL yang telah dibongkar. \"Nanti selagi menunggu akan coba kita bangun taman dan membenahi trotoar,\" tuturnya. Dikatakan, PT KAI akan menunggu panggilan untuk audiensi dengan pemkot. Namun, bila permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut dan terlalu lama tidak ada solusi, maka dengan terpaksa PT KAI akan tetap melakukan pembongkaran. \"Harus saya tegaskan bahwa pertemuan dan audiensi tersebut tidak bisa membatalkan rencana penertiban pedagang. Dan bila permasalahan ini berlarut-larut, mau tidak mau kami dengan terpaksa melakukan pembongkaran,\" tukasnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: