Incar Mahkota Kemenangan di Negeri Sakura

Incar Mahkota Kemenangan di Negeri Sakura

\"1609766_1447290382151595_836493166_nPutri Indonesia Lingkungan 2014 Elfin Pertiwi Rappa (19) akan berangkat ke Tokyo, Jepang, untuk mengikuti ajang Miss International. Elfin berada di Negeri Sakura tersebut mulai 25 Oktober hingga 11 November. Gadis cantik asal Palembang itu sangat excited sekaligus nervous menjelang keberangkatannya. “Nervous”iya karena kita belum tahu keadaan negara di sana. Tapi, aku pikir wajar. Semua orang akan merasakan itu. Mudah-mudahan nanti enjoy di sana karena aku juga sudah dikasih pengalaman oleh senior,” kata Elfin di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta Pusat, kemarin (13/10). Dia membekali diri dengan segudang pengetahuan terkait dengan kecantikan dan event tersebut. Mulai tata cara merias wajah dan rambut, merawat kecantikan, membekali current issue, sampai mengoptimalkan kemampuan berbahasa Inggris. Seluruh persiapan tersebut dijalani Elfin sejak Januari lalu. “Saya merasa bangga bisa terpilih dan menjadi wakil Indonesia untuk mengikuti ajang ini,” ucap gadis berlesung pipit itu. Di ajang Miss International nanti, Elfin akan mengena­kan”kostum nasional”dengan tema Tale of Siger Crown karya desainer Dynand Fariz. Siger adalah salah satu harta terpendam milik Indonesia yang berasal dari Lampung. “Simbol dari kecantikan dan kecerdasan yang harus dihormati dan dihargai oleh kaum adam,” ujar gadis cantik tersebut. Berat kostum yang mencapai 15 kilogram itu membuat Elfin kewalahan. Tidak jarang, Elfin harus jatuh saat berlatih mengenakan baju tersebut sambil menari. “Aku belajar lagi jangan sampai jatuh. Berat soalnya,” kata Elfin. Dalam mengikuti kontes Miss International, Elfin punya ekspektasi tinggi. Dia mengincar mahkota kemenangan. Karena itu, dia tidak bisa menyepelekan kontestan dari puluhan negara peserta lainnya. “Semua orang punya kesempatan besar untuk menang. Aku sendiri menganggap semua peserta adalah saingan terberat. Balik lagi ke persiapan aku. Dengan senior, aku komunikasi, telepon, atau SMS-an. Mereka kasih masukan dan lain-lain,” tuturnya. Sementara ini, Elfin percaya diri dengan kemampuannya. Soal persiapan fisik, dia juga sudah maksimal. Hanya perlu mempertahankan bentuk tubuhnya sekarang hingga saat grand final pada 11 November di HITEN Grand Prince Hotel New Takanawa, Tokyo, Jepang. “Aku tipe yang susah bangetgendut. Itu jadi keuntungan. Kalau makan banyak, nanti tinggal minum slim tea,” kata dia. Saat ini beratnya 50 kg dengan tinggi badan 171 cm. “Kalau pakai swimsuit, kan badannya nggak boleh terlalu kurus, nggak boleh terlalu gemuk, dan nggak boleh terlalu berotot,” lanjutnya. Disinggung soal pemakaian bikini di ajang tersebut, Elfin menanggapinya dengan santai. Dia berpandangan bahwa hal tersebut termasuk dalam salah satu penilaian juri yang harus dilaluinya. “Aku sendiri melihatnya dari aspek berbeda ya. Itu hanya salah satu aspek penilaian, ada evening gown, ada yang lain juga. Nggak hanya bikini,” tegasnya. Karena itu, Elfin membawa gaun-gaun rancangan desainer terbaik. Misalnya, evening gown karya Anaz Khairunnas. Gaun dengan tema Tenaneemoor yang terbuat dari batik tulis khas Sumenep berwarna gelap itu sangat menonjolkan ciri khas Indonesia. Gaun tersebut menceritakan daerah Madura yang memiliki tanah tandus, namun kebudayaan dan sejarah pulau itu indah dan damai. “Motif batik di sini adalah motif batik tertua di Sumenep, yakni batik badai dengan garis pattern cut out. Gaun ini tampak modern meski bernuansa etnik,” terang Anaz yang juga hadir dalam kegiatan tersebut. Selain itu, dia membawa busana rancangan desainer lainnya, seperti Didiet Maulana, Este Nugraha, Dian Pelangi, dan Soko Wiyanto. (dod/c6/jan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: