BKKBN Perhatikan Ketahanan Keluarga TKW
INDRAMAYU – Banyaknya warga Indramayu menjadi TKI/TKW di luar negeri sangat berpengaruh terhadap struktur keluarga. Bahkan bisa menjadikan anggota keluarga yang ditinggal di rumah terancam. Untuk itulah keluarga yang ditinggalkan menjadi TKI/TKW harus diberikan bekal ketahanan keluarga yang cukup. Demikian ditegaskan Kepala BKKBN, Prof dr Fasli Jalal PhD SpGK ketika melakukan kunjungan kerja dan soft launching Model Integratif Ketahanan Keluarga TKI/TKW Sebagai Solusi Strategik Dampak Mobilitas TKI/TKW ke Luar Negeri, di Desa Tinumpuk Kecamatan Juntinyuat, Rabu (15/10). Menurut Fasli Jalal, menjadi TKW ke luar negeri memberikan dampak yang luar biasa terhadap perubahan struktur keluarga dan memiliki implikasi baik secara makro maupun mikro. Di tingkat makro, migrasi internasional berdampak positif terhadap ekonomi negara dengan adanya pengiriman remitansi dalam jumlah yang besar. Namun demikian, dampak positif tersebut tidak sebanding dengan dampak negatif makro yang dihasilkan dari migrasi tersebut, yakni menurunnya kualitas SDM Indonesia akibat kegagaalan keluarga memproduksi generasi berkualitas. Di tingkat mikro, lanjut Jalal, dampak migrasi TKI/TKW ke luar negeri berpengaruh langsung pada struktur keluarga dan pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga, terutama fungsi pengasuhan, perawatan, sosialisasi, dan pendidikan anak. Hal tersebut muncul dari ketidakampuan suami untuk menggantikan peran ibu yang tidak dapat dilakukan secara langsung oleh istri selama menjadi tenaga kerja di luar negeri. “Peran ibu tidak dapat digantikan oleh keluarga luas sehingga dapat menyebabkan munculnya permasalahan tumbuh kembang anak, baik dari sisi pertumbuhan maupun perkembangan kemampuan anak,” katanya. Sementara itu Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah menegaskan, keinginan masyarakat Indramayu untuk bekerja ke luar negeri masih sangat besar. Keinginan itu tentunya harus diakomodir tidak saja di tingkat daerah khususnya oleh instansi terkait juga di tingkat pusat dalam hal ini Depnakertrans RI dan BNP2TKI. Menjadi TKI/TKW dapat mengangkat harkat dan derajat TKI/TKW, sama dengan mengangkat harkat dan derajat bangsa di mata dunia khususnya di mata negara-negara tujuan penempatan. Berdasarkan data yang ada, jumlah TKI asal Kabupaten Indramayu sampai dengan Agustus 2014 yang terdaftar berjumlah 13.012 orang. Adanya program model integratif yang dilakukan oleh BKKBN, BNP2TKI, dan Bank BRI diharapakan dapat mengatasi masalah-masalah yang biasa muncul di keluarga TKI/TKW. Saat ini memang pola asuh anak yang ditinggalkan oleh ibunya yang menjadi TKW sangat riskan dalam perkembangan dan sosial anak. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: