Lagi, Penemuan Bayi Tewas

Lagi, Penemuan Bayi Tewas

MAJALENGKA-Fenomena tragis sekaligus biadab, terjadi di Kabupaten Majalengka dalam sepekan terakhir ini. Pasalnya, dalam waktu kurang dari satu minggu, terjadi dua kali peristiwa pembuangan jasad bayi yang diduga dilakukan oleh orang tuanya. Yang terbaru, adalah peristiwa pembuangan jasad bayi di Sungai Ciherang Desa Jayi Kecamatan Sukahaji. Penemuan jasad bayi berjenis kelamin lelaki tersebut, pertama kali ditemukan oleh Kanta, warga sekitar yang hendak buang air besar (BAB) di sungai tersebut, Sabtu (19/10) sekitar pukul 09.30. Masih segar dalam ingatan, jika lima hari sebelumnya, tepatnya Senin (13/10), sempat terjadi peristiwa serupa di kawasan Desa Maja Utara Kecamatan Maja. Saat itu, bayi yang dibuang di pelataran sebuah ruko kosong berjenis kelamin perempuan. Pada peristiwa di Desa Jayi Kecamatan Sukahaji, ini juga cukup memprihatinkan. Karena ditemukannya jasad bayi ini, lokasinya tidak jauh dari pusat keramaian warga, atau hanya sekitar 500 meter dari balai desa setempat yang sudah masuk dalam kawasan aliran Sungai Ciherang. Menurut Kanta, posisi bayi saat ditemukan dalam keadaan telentang di cadas bibir Sungai Ciherang. Dia tidak menyangka jika di tempat yang biasa dikunjunginya setiap pagi untuk BAB atau mandi itu, bisa dijadikan lokasi pembuangan jasad bayi oleh pelakunya yang bejat dan biadab. Seketika itu, Kanta langsung setengah lari sambil berteriak minta tolong kepada warga lainnya. Tak lama kemudian, warga pun langsung berkerumun di sekitar lokasi penemuan jasad bayi, dan pihak aparatur desa setempat segera menghubungi petugas Polsek Sukahaji. Selang beberapa saat kemudian, petugas polsek setempat dan tim Inafis langsung datang ke lokasi penemuan bayi. Setelah dilakukan olah TKP, jasad bayi malang ini kemudian dibawa ke balai desa setempat untuk diotopsi oleh petugas puskesmas. Kapolsek Sukahaji AKP Mohadi mengatakan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang menemukan jasad bayi tersebut. Sedangkan dari hasil pemeriksaan awal, bayi tersebut berusia dua minggu dengan luka di bagian leher, lengan dan kepala. Jika memperhatikan dari kondisinya, jasad bayi tersebut sudah meninggal dunia lebih dari 24 jam sebelumnya. Karena sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat, maka diputuskan jika sesaat setelah diotopsi, jasad bayi ini langsung dimakamkan di area pemakaman desa setempat. \"Kami akan selidiki kasus ini. Sejumlah saksi -saksi sudah diperiksa dan dimintai keterangan. Dugaan sementara, jasad bayi ini dibuang oleh kedua orang tuanya. Sedangkan luka-luka yang terdapat di tubuhnya, diduga disebabkan oleh benturan saat jasad bayi ini dibuang ke sungai,\" sebutnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: