Siswa SDN Kulur 1 Melebihi Daya Tampung

Siswa SDN Kulur 1 Melebihi Daya Tampung

MAJALENGKA – Ironis, sekolah yang ada di wilayah ibu kota Kabupaten Majalengka sudah belasan tahun mengalami kekurangan ruang kelas, sehingga siswanya belajar numpang di madrasah. Kenyataan pahit itulah yang sampai saat ini masih dialami ratusan siswa SDN Kulur 1 Desa Kulur, Kecamatan/Kabupaten Majalengka. Bukan hanya itu, sebagai lembaga pendidikan dasar yang sudah lama banyak mengukir prestasi baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten dan beberapa kali mewakili Majalengka di pentas olahraga Jawa Barat, SDN Kulur 1 juga ternyata berdiri di lahan yang sangat sempit. Sekolah yang hanya memiliki enam ruang kelas dan satu ruang guru merangkap ruang kepala sekolah tersebut berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 800 meter. Kepala SDN Kulur 1 Surti Sri Mariah mengatakan, SDN Kulur 1 termasuk sekolah gemuk yang saat ini memiliki siswa sebanyak 320 yang dibagi menjadi 12 atau setiap tingkatannya terdiri dari dua kelas. Hanya sayang, banyaknya siswa yang menimba ilmu di SDN Kulur 1 tersebut tidak didukung dengan sarana yang memadai karena hanya ada enam ruang kelas yang dimiliki, sehingga sebagian kelas terpaksa belajar di ruangan madrasah yang dekat dan sisanya masuk kelas siang. “Jumlah rombongan belajar di sekolah ini cukup banyak yakni mencapai 12 kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 atau setiap angkatannya ada 2 rombel. Namun sangat kami sayangkan banyaknya siswa yang sekolah di sini tidak didukung sarana yang memadai, seperti ruang kelas yang hanya ada 6 sehingga sebagian siswa terpaksa belajar numpang di ruang madrasah terdekat dan untuk kelas 2 mereka masuk sekolah siang mulai jam 10.30 setelah kelas 1 pulang,” jelas Surti Sri Mariah kepada Radar saat ditemui di sekolahnya, Kamis (23/10). Dikatakan Sri, kekurangan ruang kelas sudah dialami para siswa SDN Kulur 1 lebih dari sepuluh tahun karena setiap tahun jumlah siswa yang daftar selalu membeludak dan bukan hanya dari Desa Kulur, melainkan dari desa lain juga yakni Cieurih Kecamatan Maja dan Sindangkasih. Sudah beberapa kali pihak sekolah menyampaikan persoalan kekurangan ruang kelas kepada Dinas Pendidikan, tapi sampai saat ini belum ada solusi yang diberikan berupa penambahan ruangan atau solusi lainnya. Sementara itu, Ketua Komite SDN Kulur 1 Desa Kulur Hikmawan didampingi Ketua Panitia Rehab SDN Kulur 1 Eman Sulaeman mengatakan, tahun 2014 memang SDN Kulur 1 mendapat program rehab dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Rehab tersebut untuk dua ruang kelas peninggalan zaman Belanda yang dibangun tahun 1920 yang bentuk bangunannya masih asli dan kini mendapat alokasi perbaikan. Sebagai komite sekolah kata Hikmawan, tentu dirinya merasa prihatin melihat kondisi SDN Kulur 1 yang sudah belasan tahun kekurangan ruang kelas sehingga para siswa belajar numpang di gedung madrasah terdekat. Memang lahan yang dimiliki SDN Kulur 1 sangat sempit yakni sekitar 800 meter sehingga tidak mungkin lagi menambah ruang kelas ke samping atau ke depan. “Satu-satunya solusi untuk mengatasi ruang kelas SDN Kulur 1 yakni dengan meningkatkan bangunan sekolah menjadi dua lantai atau lebih. Untuk melakukan hal itu tentu saja merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan, karena tidak mungkin kalau harus orang tua siswa yang menanggungnya,” tandasnya. (eko)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: