PDIP Dapat Komisi B, Edi Harap Nasdem Bersabar
KEJAKSAN- Ada yang menarik dalam paripurna alat kelengkapan DPRD Kota Cirebon, kemarin. Komisi A Kota Cirebon diisi oleh seluruh ketua Fraksi di DPRD Kota Cirebon. Posisi Ketua Komisi A dijabat M Abdullah yang merupakan ketua Fraksi PKS. Sementara wakil ketua diisi Yayan Sofyan yang merupakan ketua Fraksi Hanura dan sekretaris diisi Dani Mardani yang merupakan ketua fraksi PAN. Anggotanya sendiri diisi oleh Cicip Awaludin, Andri Sulistio, Harry Saputra Gani, Rury Tri Lesmana, M Handarujati K, dan Suyogo yang keseluruhannya merupakan ketua fraksi dari masing-masing partai. Hanya ada satu anggota komisi A yang merupakan non ketua fraksi. Anggota itu adalah Abdul Halim asal PDIP. Selain itu, dalam pembagian alat kelengkapan DPRD, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) hanya kebagian jatah satu kursi pimpinan. Satu kursi tersebut berada di Komisi B yang dipegang oleh Didi Sunardi asal PDIP. Sementara di komisi yang lainnya, partai yang tergabung dalam KIH hanya mendapat jatah wakil ketua. Di komisi A, Yayan Sofyan dari Hanura menjadi Wakil Ketua, sementara Komisi C sendiri dikuasai oleh Sumardi dari PAN dengan wakilnya dr Doddy Arianto dariu partai NasDem. Untuk Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) sendiri diketuai oleh Agung Supirno SH asal Partai Golkar. Sementara Badan Kehormatan dikomandoi oleh H P Yuliarso BAE dari Partai Demokrat. Sementara itu, usai menggelar paripurna penetapan alat kelengkapan, Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno SIP MSi mengatakan, penetapan tersebut berdasarkan hasil musyawarah dan kesepakatan bersama. Dijelaskannya, masing-masing fraksi mengutus anggotanya untuk mengisi posisi-posisi di alat kelengkapan. Setelah masing-masing fraksi menempatkan perwakilannya di setiap alat kelengkapan yang ada, mulailah dilakukan kesepakatan dan musyawarah. “Akhirnya munculah kesepahaman dan hasil seperti sekarang ini. Alhamdulillah ini kemajuan yang luar biasa,” tuturnya. Mengenai porsi KIH yang hanya mendapatkan satu kursi pimpinan, Edi mengatakan hal itu bukan menjadi masalah. Mengingat, sudah ada kesepahaman baik antara KIH ataupun KMP. Nantinya, kata Edi, KMP akan bergantian dengan KIH saat periode pertama sudah habis. Mengingat, komisi ataupun alat kelengkapan lainnya, akan berubah setiap satu tahun setengah. “Intinya nanti bergantian. Sudah ada kesepahaman. Akan giliran pada periode berikutnya,” jelasnya. Dengan sudah diparipurnakannya alat kelengkapan DPRD, kata Edi, hal ini membawa angin segar bagi kinerja DPRD. Pasalnya, kata dia, terbentuknya komisi ataupun alat kelengkapan bisa mempercepat kinerja DPRD, khususnya dalam hal pembahasan APBD 2015. “Dan di November ini sudah dijadwalkan masing-masing komisi rapat dengan OPDnya masing-masing. Dan mudah-mudahan pekan kedua November ini sudah bisa rapat dengan tim TAPD pemkot,” tukasnya. MINTA NASDEM BERSABAR Terpisah, pengurus DPW Partai Nasdem Jawa Barat, H Yuyun Wahyu Kurnia, mengaku kaget partainya yang menduduki jabatan kursi pimpinan dewan ternyata tidak mendapatkan satupun kursi pimpinan dari alat kelengkapan dewan. Berbeda dengan PDIP dan Golkar, keduanya duduk di pimpinan dewan, tapi juga mendapatkan kursi ketua di alat kelengkapan dewan. Yuyun bahkan menyayangkan PDIP yang meninggalkan mitra koalisi begitu saja demi mendapatkan kursi ketua komisi. Menyikapi kondisi demikian, Yuyun menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab kepada ketua DPD Partai Nasdem dan ketua fraksi. Bahkan dirinya sempat mendengar penjelasan dari kadernya di parlemen bahwa mereka sudah melakukan pendekatan ke partai lain. Yusun sendiri langsung menginstruksikan pada anggota fraksinya untuk tetap kritis dan vokal. “Kalau perlu jika ketua dan ketua komisi yang menyimpang, maka fraksi Nasdem harus kritis,” tegasnya. Sementara Ketua DPC PDIP Kota Cirebon, Edi Suripno meminta Nasdem untuk bersabar, karena pada saatnya nanti mitra koalisi ini akan mendapatkan jatah ketua komisi. Apalagi di komisi C sekarang fraksi Nasdem menempatkan dr Doddy Ariyanto MM sebagai wakil ketua. Dengan masa jabatan pimpinan alat kelengkapan dewan nantia 1,5 tahun akan dikocok ulang, maka Nasdem berpeluang. “Tidak ada upaya meninggalkan, nanti juga akan mendapatkan giliran,“ kata Edi. (kmg/abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: