330 Kuwu Konvoi Motor, Tahlil Dilakukan di Dua Tempat

330 Kuwu Konvoi Motor, Tahlil Dilakukan di Dua Tempat

Para Kuwu Peringati Haul Mbah Kuwu Sangkan Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) menyelenggarakan Haul Mbah Kuwu Cirebon ketiga. Dua tempat dijadikan lokasi penyelenggaraan haul yang digagas oleh para kuwu Se-Kabupaten Cirebon ini, yakni di komplek makam Mbah Kuwu Sangkan Desa Cirebon Girang Kecamatan Talun dan komplek makam Sunan Gunung Jati Desa Keraton Kecamatan Gunung Jati. MOHAMMAD JUNAEDI, Cirebon HAMPIR 300 kuwu beserta perangkat desa berpartisipasi dalam kegiatan yang diawali dengan menggelar tahlilan di komplek makam Mbah Kuwu Sangkan. Kemudian, mereka melakukan konvoi kendaraan bermotor menuju komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan melintasi Jalan Pangeran Cakrabuana, Jalan Sultan Agung, kemudian masuk ke lingkungan komplek pemerintahan. Setelah itu mereka berbalik ke arah jalan yang sama, masuk ke Jalan Sultan Ageng Tirtayasa, Jalan Raya Kedawung, Jalan Raya Pilang, Jalan Raya Gunung Jati dan berakhir di komplek makam Sunan Gunung Jati. Sesampainya di sana para kuwu pun langsung menuju pintu sembilan yang berada puncak komplek makam. Di sana, terdapat makam Sunan Gunung Jati. Kemudian, para kuwu langsung menundukkan kepala dan menengadahkan tangannya sembari memanjatkan doa-doa untuk sesepuh Cirebon dan meminta keselamatan kepada Allah SWT. Menurut Ketua FKKC, H Charkim, Haul Mbah Kuwu Cirebon merupakan sebuah refleksi untuk mengenang perjuangan Mbah Kuwu Cirebon dalam mendirikan sebuah pedukuhan yang diberi nama caruban (campuran) atau yang saat ini disebut Cirebon. Dengan segenap pengorbanannya, Mbah Kuwu berhasil memimpin perdukuhan Caruban yang terdiri dari berbagai macam etnis dan kompleksitas persoalan sosial kemasyarakatannya. “Kami ingin menghormati perjuangan para sesepuh kami, sehingga nilai-nilai luhur yang disampaikan oleh Mbah Kuwu ini bisa diaplikasikan oleh kami para kuwu dalam memimpin desa,” tutur Kuwu Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan ini. Kegiatan ini, kata Charkim, juga sebagai ajang menjalin tali silaturahmi para kuwu dan mantan kuwu Se-Kabupaten Cirebon yang berasal dari 412 desa. Akibat kesibukan dalam memimpin tata pemerintahan di desa masing-masing, terkadang para kuwu ini sulit untuk berkumpul, hingga akhirnya dihelatlah acara ini agar seluruh kuwu dapat berpartisipasi. “Ini demi menjaga kekompakan para kuwu Se-Kabupaten Cirebon,” imbuhnya. Dalam kesempatan itu, FKKC pun memberikan donasi kepada 50 anak yatim piatu dan turut membantu keluarga kuwu yang wafat. Donasi ini tidak lain sebagai bentuk perhatian dan pengabdian kuwu kepada masyarakat yang membutuhkan. “Kami ini disumpah sebagai pelayan masyarakat dan diwajibkan untuk menjunjung tinggi rasa kegotongroyongan sebagai wujud kearifan lokal. Makanya, untuk menggelar acara ini, anggarannya asli dari urunan para kuwu dan masyarakat,” tegasnya. Pihaknya berharap, setiap tahun kegiatan ini senantiasa menjadi agenda wajib yang harus dilaksanakan dan berusaha untuk tampil lebih baik lagi, baik dari segi prosesi ritual dan donasi yang disumbangkan. “Kami ingin ini menjadi acara gebyar tahunan dan bisa dikembangkan lagi sebagai agenda wisata Cirebon,” pungkasnya. (jun/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: