Pasar Mobil Bekas Mulai Kelimpungan
PATROL - Harga bahan bakar minyak (BBM) memang belum naik, namun para pemilik showroom mobil bekas (mobkas) di wilayah pantura Kecamatan Patrol sudah terkena imbasnya. Omzet penjualan mulai dirasakan kian seret. Tapi sebaliknya, showroom menerima banyak titipan mobkas dari konsumen untuk dijual. Pemilik showroom Maler Motor, H Carita mengatakan, omzet penjualan mobil bekas menurun drastis dalam sebulan terakhir atau sejak ada rencana kenaikan harga BBM. “Banyak konsumen yang memilih menunda membeli mobil. Sementara yang punya mobil malah ramai-ramai nitip untuk dijual karena khawatir tak sanggup lagi beli BBM yang harganya bakal naik Rp3.000 seliter,” kata dia kepada Radar, Kamis (6/11). Menurut dia, rencana kenaikan BBM berdampak besar pada pasar mobkas. Sehingga tidak mengherankan, beberapa rekanan showroom yang tak kuat modal terancam gulung tikar. Terlebih, sebagian konsumen memilih beralih mengincar mobil murah atau kategori Low Cost Green Car (LGCC) yang dikeluarkan sejumlah pabrikan otomotif. Ipung, salah seorang pemilik mobil membenarkan kondisi itu. Dia mengaku berencana menjual mobil Katana tahun 1988 miliknya untuk membeli mobil murah yang lebih hemat BBM. Hanya saja, Ipung sulit menemukan showroom yang mau menerima mobkas di tengah rencana kenaikan harga BBM. Sehinga dia lebih memilih menjual langsung ke peminat atau melalui sales penjual mobil baru. “Pengennya sih mobil lama dijual, uangnya buat DP mobil baru. Kalau dititipin ke showroom takut lakunya lama. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: