Merger Bank Saudara-Woori Bank Tahun 2015
CIREBON - Bank Saudara tak lama lagi akan melakukan penggabungan usaha (merger) dengan Bank Woori Indonesia awal tahun 2015. Dengan rencana ini dari sisi permodalan Bank Saudara akan semakin kuat. Bahkan saat ini aset Bank Saudara tembus Rp2,1 triliun dari capaian sebelumnya hanya Rp635 miliar. “Kami sangat antusias dengan rencana merger ini, artinya semua layanan dan fasilitas kami juga akan meningkat, termasuk perubahan logo Bank Saudara setelah merger,” ujar Pimpinan Cabang Bank Saudara Cirebon, Asrul Zahrony. Pada Radar Cirebon Asrul mengungkapkan, meningkatnya aset Bank Saudara juga sekaligus menjadi prestasi baru karena masuk dalam kategori perbankan buku 2 sebagai perbankan dengan aset di atas Rp1-5 miliar. Sebelumnya Bank Saudara menempati buku 2 dengan aset di bawah Rp1 triliun. Semua lini akan diperkuat dari hulu hingga hilir agar sistem merger ini berjalan lancar. Apa yang berubah setelah merger nanti? Dijawabnya, pertama tentu dari sisi layanan. Bank Saudara nantinya bisa melayani transaksi devisa internasional dan memiliki peluang membuka cabang lebih luas diseluruh Indonesia. Sesuai rencana merger Bank Saudara- Woori Bank akan efektif berjalan awal tahun mendatang. “Perubahan lainnya ialah dari sistem yang lebih terintegrasi. Layanan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga bisa dalam bentuk Valuta Asing (Valas). Intinya layanan kami akan jauh lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya, kemarin. Lanjut dia, sebenarnya Bank Saudara sudah melayani transaksi devisa. Hanya saja setelah diberlakukan aturan kategori buku 1 dan buku 2 untuk perbankan yang dinilai dari capaian aset pihaknya terpaksa memberhentikan layanan ini. “Namun tak lama lagi Bank berlogo bintang ini akan melayani kembali devisa pada nasabah setianya. Saat ini Bank Saudara memiliki 112 kantor dan 12 cabang seluruh Indonesia,” tuturnya. Asrul menambahkan, menyoroti perkembangan Bank Saudara di Cirebon pihaknya mengaku sangat positif. Saat ini Bank Saudara banyak menyasar segmen ritel. Menurutnya pangsa ini sangat potensial untuk diseriusi terlebih persaingan perbankan kian ketat dengan andalan produk masing-masing. “Segmen kami sekarang sudah jauh lebih luas dan sampai saat ini prospek dari ritel sangat besar baik dari deposito dan produk lainnya,” tutup Asrul. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: