Kenaikan BBM Tunggu Jokowi Balik

Kenaikan BBM Tunggu Jokowi Balik

JK Akui Penundaan Pengumuman Bikin Situasi Indonesia Tidak Kondusif JAKARTA - Pemerintah memutuskan menunda pengumuman kenaikan BBM. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengumuman perubahan harga BBM itu dilakukan setelah kepulangan Presiden Jokowi dari luar negeri. Nantinya presiden ketujuh itu yang akan mengumumkan langsung kepada publik. Kepastian itu ditegaskan JK sapaan akrab Jusuf Kalla kemarin (14/11) di Istana Wapres Jalan Merdeka Selatan. JK memastikan ketika Jokowi pulang dari lawatan luar negeri, kenaikan harga BBM akan segera diumumkan. “Ketika Pak Jokowi pulang langsung kami umumkan. Supaya tidak timbul keragu-raguan dari publik,” jelasnya. Selain itu, penundaan pengumuman kenaikan BBM disebabkan turunnya harga minyak dunia di pasaran. Saat ini posisinya turun mencapai 80 US Dollar per barel. Sehingga pemerintah sedang menghitung ulang. Bertepatan dengan itu, nilai tukar rupiah juga melemah. “Jadi kami harus hitung ulang. Kombinasinya berapa penurunan minyak dunia dan melemahnya rupiah,” terangnya. Menurut JK, penundaan itu sudah sesuai dengan rencana pemerintah. Dia mengatakan pemerintah juga melihat kondisi masyarakat. “Tidak bagus juga di saat harga minyak dunia turun malah kita naikkan. Nanti masyarakat Indonesia bisa protes,” paparnya. Mundurnya kenaikan BBM membuat kepanikan di masyarakat. Salah satunya adalah melambungnya kebutuhan harga sembako. JK mengatakan naiknya harga sembako tidak hanya dipengaruhi rencana pemerintah yang akan menaikkan BBM. Namun juga dipengaruhi berbagai faktor. Di antaranya saat ini di beberapa wilayah masih memasuki musim kering. Hal itu menyebabkan sayur-sayuran dan komoditas pangan lain seperti cabai tidak bisa tumbuh dengan baik. Faktor yang kedua barang pokok itu merupakan barang impor. Karena kondisi rupiah yang terus mele­mah, mengakibatkan harga beli menjadi mahal. “Ren­ca­na kenaikan harga BBM ha­nya mempengaruhi ongkos tran­sportasi. Selain itu karena faktor kekeringan dan mel­e­mahnya nilai rupiah,” tegasnya. Mantan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) meng­akui bahwa penundaan peng­umuman kenaikan BBM itu membuat situasi Indonesia tidak kondusif. Kalangan peng­usaha dan masyarakat banyak bertanya BBM jadi dinaikkan atau tidak. Menanggapi itu mantan Ketua Umum Partai Golkar itu meminta masyarakat untuk bersabar. Tak hanya itu, saat ini gelom­bang penolakan kenaikan BBM juga terjadi di berbagai wilayah. Salah satunya di kampung halaman JK yakni di Makasar. Puluhan mahasiswa melakukan aksi menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan BBM. Bahkan berujung pada aksi anarkistis. Melihat itu, JK mengatakan mahasiswa boleh menyuarakan pendapatnya. Karena itu tidak dilarang di dalam Undang-undang. Dia juga mengakui mahasiswa Makasar terkenal dinamis dan kritis. Namun, dia mengatakan bahwa demo atau aksi itu tidak dilakukan oleh mayoritas mahasiswa. Hanya sebagian kecil kelompok yang menyuarakan uneg-unegnya dengan cara yang tidak baik. “Hanya kelompok kecil saja. Tidak besar,” papar JK. Sebelumnya, menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan bahwa pengumuman kenaikan BBM menunggu tersebarnya tiga kartu sakti Jokowi. Yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Diperkirakan kenaikan itu akan diumumkan pada bulan Desember. TAK PEDULI POPULARITAS TURUN Sementara itu, di Brisbane, Australia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memberi sinyal untuk segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Saat bertemu dengan 260-an warga negara Indonesia (WNI) di Queensland Uni­versity of Technology (QUT) Brisbane, Australia, Jokowi kembali menegaskan keputusannya itu. Jokowi mengakui, ada bebe­rapa pihak yang mengingatkan bahwa keputusan itu akan membuat popularitasnya merosot. “Saya tidak peduli. Seorang pemimpin harus berani mengambil risiko,” tandasnya disambut tepuk tangan meriah hadirin tadi malam (14/11). Dalam pertemuan yang disiarkan live stream via YouTube dan dipantau para pelajar Indonesia di lima benua tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pengalihan subsidi BBM mendesak untuk dilakukan. Selain salah sasaran karena subsidi BBM lebih banyak dinikmati masyarakat mampu pemilik mobil, subsidi akan dialih­kan untuk kegiatan pro­duktif. “Jadi, ini tidak bisa di­tunda-tunda lagi,” tuturnya. Jokowi lantas memaparkan, dalam lima tahun terakhir, subsidi BBM sudah menyedot anggaran hingga Rp714 triliun. Padahal, subsidi untuk kesehatan hanya Rp220 triliun dan anggaran infrastruktur Rp570 triliun. “Ini kan enggak bener. Kita ini sudah terlalu boros. Anggaran ratusan triliun dihambur-hamburkan untuk dibakar,” ucapnya. Bukan itu saja, Jokowi juga mengatakan bahwa subsidi energi tahun depan bakal menembus angka Rp430 triliun jika tidak ada kenaikan harga BBM. Mantan gubernur DKI Jakarta dan wali kota Solo tersebut kemudian membandingkannya dengan biaya pembangunan waduk yang sebesar Rp400 miliar. Dengan demikian, dana subsi­di itu bisa digunakan untuk mem­bangun 1.000 waduk! Bah­kan juga bisa digunakan untuk membangun jaringan kereta api di Sumatera, Sula­wesi, dan Kalimantan yang hanya butuh sekitar Rp360 triliun. “Perbandingan seperti ini harus disampaikan. Supaya ma­syarakat paham,” ujarnya. Menurut Jokowi, banyaknya demo atau suara yang menen­tang rencana kenaikan harga BBM lebih disebabkan kurang­nya pemahaman mereka akan manfaat rencana tersebut. Misal­nya pada percepatan pemba­ngunan infrastruktur atau pengu­rangan kesenjangan de­ngan pem­berian bantuan kepa­da ma­syarakat miskin. “Ini akan membawa banyak manfaat un­tuk Indonesia,” jelasnya. Jokowi meyakini, jika sam­pai po­pularitasnya turun seba­gai akibat kenaikan harga BBM, kondisi itu tidak akan berlang­sung lama. Apalagi jika masya­rakat nanti sudah bisa menikmati manfaat pengalihan subsidi, misalnya melalui Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, maupun Kartu Indonesia Sehat. “Paling juga sebulan lah (popularitas saya turun). Setelah itu paling juga pada minta foto-foto selfie lagi,” candanya. Dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 08.45 hingga 10.30 waktu Brisbane tersebut, Jokowi juga meminta WNI di Australia membawa nama baik Indonesia dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. “Jangan sekali-kali merasa inferior (rendah diri),” tuturnya. Pertemuan dengan para WNI semalam berlangsung sangat cair. Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan petugas keamanan pemerintah Australia sempat kelabakan karena Jokowi yang tiba di ruang pertemuan lantai 10 QUT tidak menuju atas panggung. Tapi justru langsung menuju barisan kursi belakang untuk menyapa para warga yang sudah heboh dengan tepuk tangan dan teriakan-teriakan, “Pak Jokowi, I Love Youuuu.” Selanjutnya, bisa ditebak, Jokowi pun dikerubungi ratusan warga yang ingin berfoto selfie. Komandan Paspampres Mayjen Andika Perkasa pun sampai harus terhuyung-huyung karena berusaha membukakan jalan untuk Jokowi. Duta Besar Indonesia untuk Australia Riphat Nadjib Kesoema mengatakan, popularitas Jokowi di Australia memang luar biasa. Dia menyebutkan, saat pemilihan presiden Juli lalu, Jokowi merebut suara 83 persen warga Indonesia di Australia. “Jadi, di sini memang banyak suporter Pak Jokowi,” katanya. Pertemuan dengan WNI tadi malam adalah acara kedua Jokowi sepanjang hari kemarin. Begitu mendarat di Bandara Brisbane dari Myanmar sekitar pukul 14.00 waktu Brisbane, Jokowi dan rombongan langsung menuju Hotel Pullman. Sorenya Jokowi sempat mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Dalam pertemuan tertutup di area Brisbane Convention and Exhibition Center (BCEC) tersebut, Jokowi kembali mengundang Australia untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Indonesia serta mengajak para pebisnis Australia berinvestasi di Indonesia. Khususnya di sektor infrastruktur seperti pembangkit listrik. Hari ini, acara puncak G20 akan dibuka pukul 15.00. Jokowi dan para pemimpin negara lainnya akan mengikuti sesi utama yang membahas Global Economy: Strengthening Growth and Job Creation. Pada malam harinya akan ada jamuan makan malam dan pertunjukan budaya oleh pemerintah Australia. (aph/owi/c9/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: