Rebutan Lahan Parkir, Dua Tewas
CIREBON - Dua pria tewas seketika, setelah terjadi perkelahian di Pasar Darurat Jagasatru, tadi malam sekitar pukul 19.30. Satu korban bernama Effendi (33) warga Jl Dukuh Semar, Kelurahan Jagasatru yang tewas setelah ditusuk A Pani Soelistiawan (27), warga Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Tidak berselang lama, Pani tewas diamuk warga sekitar yang geram atas pembunuhan yang dilakukan kepada Effendi. Data yang berhasil dihimpun Radar, saat itu A Pani S yang diduga dalam kondisi mabuk, memukuli sejumlah pengamen di dalam kawasan pasar darurat Jagasatru, terletak persis di bagian belakang terminal Harjamukti. Saat keributan, pelaku mengambil pisau dan hendak menusukannya ke sejumlah pengamen di dalam pasar darurat. Aksi itupun sempat dilerai Saefudin, satpam pasar darurat. Setelah coba ditenangkan, Saefudin berhasil mengamankan pisau yang sebelumnya berada di tangan Pani. Sambil berjalan keluar, pelaku yang dalam keadaan mabuk, mengambil pisau milik pedagang lainnya dan ketika berpapasan di depan pasar, langsung menusukan pisau tersebut ke tubuh Effendi sebanyak tiga kali, satu diperut, satu di dada dan satu di bagian punggung. Korban pun jatuh dengan posisi meringkuk dengan pisau yang masih menancap di punggung korban. Warga yang ada di sekitar pasar pun langsung menolong korban dan membawanya ke RS Ciremai. Namun karena luka parah korban tewas dan akhirnya dipindahkan ke kamar mayat RS Gunung Jati. Sementara itu, melihat korbannya ambruk, pelaku yang ketakutan berupaya melarikan diri. Namun warga yang sudah marah dengan ulah pelaku yang kerap membuat masalah di sekitar pasar darurat, langsung beramai-ramai mengejar pelaku dan menghakiminya. Pelarian pelaku pun akhirnya terhenti di dekat gapura RW 03 Dukuh Semar. Di tempat tersebut, A Pani Soelistiawan tewas setelah dimassa warga yang sudah emosi. Di tempat tersebut, nampak ceceran darah Pani dan sejumlah alat yang diduga untuk menghabisi pelaku seperti kayu balok, pentungan dan batu. Menurut Satpam Pasar Darurat Jagasatru, Saefudin, saat itu ia tidak mengetahui secara persis adegan penusukan yang dilakukan Pani. Menurutnya setelah dilerai dari dalam pasar, Pani kemudian berjalan keluar sementara ia masih berada di dalam pasar. Ia pun mengatakan tidak terlalu mengenal Pani karena pelaku sendiri baru terlihat beberapa bulan terakhir setelah pasar Jagastru pindah ke terminal. “Kalau dengan Effendi saya kenal baik. Kalau dengan Pani saya malah tidak kenal, cuma tahu karena sering markir,” ujarnya. Kakak korban Gunadi yang datang ke kamar mayat untuk melihat jenazah adiknya, kepada Radar mengaku tidak mengetahui kejadian sebenarnya. “Kejadiannya saya nggak tahu. Saya tahunya waktu saya ditelepon sama orang kalau adik saya ditusuk orang,” ujar Gunadi. Petugas kamar mayat RSUD Gunung Jati, Suhadai kepada Radar mengatakan bahwa korban mengalami tiga luka tusukan. “Kalau korban ada tiga tusukan, pertama di perut, kedua di dada dan ketiga di punggung. Sedangkan pelaku nggak ada luka tusukannya, cuma luka parah di bagian kepala,” ujar Suhadai. Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP H Dani Kustoni SH SIK MHum melalui Wakapolres Kompol Wawan Sumantri ST saat ditemui Radar di TKP mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan bukti-bukti di lapangan untuk mengetahui detail persis kejadian. Namun dari data awal yang ia terima, dugaan motifnya adalah perebutan lahan parkir. Diduga sebelumnya antara keduanya pernah terlibat selisih paham dan puncaknya terjadi insiden ini. “Kedua-duanya tewas, kita masih dalami terlebih dahulu motif pastinya,” ungkapnya. (dri/den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: