Nadran, Pesta Rakyat yang Tetap Diminati

Nadran, Pesta Rakyat yang Tetap Diminati

\"WEBCIREBON - Warga tumpah ruah memadati jalan raya Sunan Gunung Jati Kabupaten Cirebon hingga ke bundaran Krucuk, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, kemarin (15/11). Mereka menyaksikan karnaval tahunan masyarakat nelayan dan petani Kabupaten Cirebon yang terkenal dengan sebutan “Nadran”. Sebelum karnaval dimulai, Sultan Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat SE memaparkan bahwa Nadran sudah merupakan tradisi leluhur selama ratusan tahun, dan hingga kini selalu digelar setiap tahunnya menjelang musim tanam. “Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur para petani dan nelayan kepada Tuhan atas nikmat yang telah diberikan tahun ini. Harapannya, akan diberi rezeki lebih baik lagi di tahun depan,” ujarnya. Acara Nadran dimeriahkan dengan “ider-ideran” kesenian tradisional serta lebih dari 300 replika berbagai bentuk yang merupakan hasil karya masyarakat. Replika-replika tersebut berbentuk binatang buas, kendaraan, hingga tokoh kartun. Ider-ideran replika dimulai dari pukul 14.00 WIB, diarak mulai dari komplek Makam Sunan Gunung Jati ke jalan raya hingga ke bundaran Krucuk atau tepatnya depan Kantor Bakorwil Cirebon, kemudian kembali lagi ke Makam Sunan Gunung Jati. Salah satu ketua rombongan peserta ider-ideran, Ali (46), menjelaskan bahwa kelompoknya sudah mempersiapkan segala keperluan karnaval sejak tiga bulan sebelum acara. Karena kami tidak mau main-main dalam menghasilkan karya yang kemudian ditampilkan dan ditonton masyarakat,” ujarnya. Sementara, Aminah (37), salah satu warga yang mengaku rutin melihat Nadran setiap tahun. Aminah membawa kedua anaknya untuk melihat kemeriahan sedekah bumi itu. “Saya ajak anak-anak nonton ider-ideran ini, hiburan akhir pekan. Aminah mengaku sudah tiba di Gunung Jati sejak pukul 11.00. Ia rela menunggu berjam-jam demi melihat tradisi tahunan itu. “Iya kalau terlalu sore nyampe sini takut macet,” katanya. (mik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: