334 Guru Antre Jadi Kepsek

334 Guru Antre Jadi Kepsek

SUMBER– Ratusan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon siap-siap turun jabatan menjadi guru pengajar. Pasalnya, berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Cirebon sebanyak 334 calon kepala sekolah, sudah masuk daftar antrean untuk menjabat. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan BKPPD, Dedi Samanhudi mengatakan, jumlah calon kepala sekolah tingkat SMA ada 15 orang, SMK 7 orang, SMP 60 orang dan SD sebnayak 252 orang. Jadi ketika dikalkulasikan jumlah calon kepala sekolah yang sudah mengantre sebanyak 334 orang. “Sebetulnya kepala sekolah dengan guru itu sama saja, karena yang namanya kepala sekolah hanya sebagai tugas tambahan saja. Pada hakekatnya sama memberikan pelajaran kepada anak didiknya,” ujar Dedi, kepada Radar, saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (18/11). Menurutnya, peserta calon kepala sekolah semuanya sudah mengikuti diklat sejak Februari 2014 lalu. Para peserta calon kepsek sendiri kebanyakan dari guru-guru senior. “Hasil setelah mengikuti diklat nanti akan dijadikan acuan pergantian kepala sekolah melalui dinas pendidikan. Artinya, tindaklanjutnya ada di dinas pendidikan untuk di inventarisir,” terangnya. Dikatakannya, persyaratan calon kepala sekolah minimalnya mempunyai pangkat golongan 4a dan harus punya sertifikat diklat. Kemudian lamanya periodesasi kepala sekolah itu, kata Dedi, jabatannya hanya dua periode. Satu periodenya, empat tahun. Periodesasi ini akan mulai diterapkan di tahun 2015 mendatang. Dia mengungkapkan, diklat kepala sekolah dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Kepala Sekolah (LP2KS). Lembaga ini yang sudah terakreditasi oleh kemendiknas. “Mereka yang sudah mengikuti diklat, selama tiga bulan akan magang di sekolah masing-masing. Satu bulan berikutnya untuk melakukan magang di sekolah yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon,” ungkapnya. Ditambahkannya, di tahun 2016 mendatang, pihaknya memprediksi kepala sekolah untuk SD akan banyak mengalami kekurangan sekitar 107 orang lantaran banyak yang pensiun. Sedangkan untuk tingkat SMP, SMA maupun SMK negeri tidak akan kekurangan. “Selama belum banyak yang pensiun maupun meninggal, mengundurkan diri, sekolah tidak akan kekurangan,” pungkasnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: