PHRI Desak Moratorium Izin Hotel

PHRI Desak Moratorium Izin Hotel

CIREBON - Bicara soal per­tumbuhan hotel di Kota dan Kabupaten Cirebon, Perhim­punan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) tentu punya catatan sendiri. Ditemui Radar Cirebon di ruang kerjanya, Ketua PHRI Kota Cirebon, Nasrulsyah me­ngaku, pertumbuhan hotel khususnya di kota Cirebon tak wajar, mengapa? Pertama soal perizinan yang terkesan terlalu mudah. “Hotel itu upaya pihak swasta, seharusnya dari pemerintah juga harus mengimbangi dari segi pengembangan potensi wisata yang ada. Jadi tamu yang datang ke Cirebon diberi su­guhan, bukan hanya sebagai kota transit,” ujarnya. Sayangnya saat ditanya jum­lah hotel di kota Cirebon, sampai saat ini dirinya tak tahu persis. Pihaknya lebih me-maintenance hotel yang su­dah tergabung dalam PHRI. “Di Kota ada 22 hotel yang ter­gabung PHRI yakni Asri Hotel, Amaris, Bentani Hotel, Hotel Baru, PIA Hotel, Cirebon Plaza, Grage Hotel, Grand Tryas, Horton, Intan Hotel, Metland, Mega, Prima, Permata Hijau, Sidodadi, Santika, Umma, Wisma Sunyaragi, Tryas, Zamrud dan Swiss-Bel Hotel,” ungkapnya. Nasrulsyah mengaku pihak­nya sudah beberapa kali me­ngajukan moratorium (pem­batasan) izin hotel kepada Pem­kot Cirebon. Sebab PHRI tak pernah diajak berkoordinasi oleh pemerintah soal ini, tiba-tiba sudah ada pembangunan hotel baru. “Maksudnya agar per­tum­­bu­han hotel lebih ter­kendali. Bagi yang sudah me­ngantongi izin namun be­lum mulai membangun ka­lau bisa jangan mulai pem­bangunan dulu. Yang baru mengajukan izin, ya jangan di­kasih izin,” akunya. Bahkan, kata dia, pihaknya tak memiliki wewenang meng­haruskan hotel ber­gabung de­ngan PHRI. Buk­tinya sam­pai saat ini tak kalah banyak jum­lah ho­tel yang belum ma­suk ke­anggotaan PHRI. Pihak­nya hanya sebatas me­ng­im­bau. Sebab, pada akhir­nya se­tiap hotel yang ingin me­naikkan kelas bintang harus berhubungan dengan PHRI. Kai­­tannya soal rekomendasi yang harus dikeluarkan PHRI se­bagai syarat naik bintang. “Kecuali kalau nggak ada ren­cana naik bintang, ng­gak ber­gabung pun nggak ma­salah,” katanya singkat de­ngan nada sedikit kecewa. Ditanya soal besaran in­vestasi hotel, Nasrulsyah menjawab itu bukan areanya. Tentang nilai investasi dan jumlah hotel secara lengkap seharusnya ada pada data di­nas perizinan. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: