Dewan: Beton Cipto Bikin Mata Sakit

Dewan: Beton Cipto Bikin Mata Sakit

KESAMBI- Betonisasi Jl Cipto yang saat ini masih sedang dilakukan dikritisi oleh para wakil rakyat. Pasalnya, saat melakukan monitoring pembangunan di Jl Cipto, diketahui bahwa hasil betonisasi tersebut kurang baik. Anggota DPRD menemukan Jl Cipto bergelombang dan miring. Anggota DPRD Dapil 2 Kota Cirebon, Andrie Sulistio, menilai pengerjaan yang dilakukan salah satu kontraktor tidak bagus. “Di situ kan dikerjakan oleh dua kontraktor. Satu pengembang yang mengerjakan dekat median itu bagus. Sudah rapi. Tapi yang melakukan beton awal 7 meter itu pengerjaannya tidak  bagus. Jalannya bergelombang dan tidak rata. Bikin mata saya sakit lihat jalan kayak gitu,” tuturnya. Dijelaskan Andrie, leveling tanah di jalan selebar 7 meter yang dibeton tidak rata. Hal itu akan menyebabkan tetap ada genangan saat hujan turun. Di samping itu, sambungan antara betonisasi yang dilakukan kontraktor pertama dan kedua memiliki ketinggian yang berbeda. “Jalannya tidak rata, kan ini sangat membahayakan pengendara. Maka dari itu saya minta agar jalan itu diratakan. Dikikis. Kalau yang melintas becak, atau sepeda motor, itu bisa jatuh,” tukasnya. Sementara Kasi Peningkatan Mutu Jalan dan Jembatan DPUPESDM, Sumargo mengakui bila kualitas pengerjaan di salah satu ruas jalan yang sedang dibeton itu tidak maksimal. “Memang untuk yang pengerjaan 7 meter pertama itu kurang rapi. Karena seharusnya kan dikerjakan per 3,5 meter. Tapi ini dipaksakan 7 meter. Sehingga kurang rapi,” ujarnya. Meskipun begitu, Sumargo mengklaim bila mutu pengerjaan baik yang dikerjakan kontraktor pertama ataupun kedua sama. Mengenai kritikan-kritikan anggota DPRD, Sumargo mengaku akan menindaklanjutinya setelah ada perhitungan hasil kinerja. “Nanti dari situ terlihat bagaimana kinerjanya apakah memang ada yang kurang atau seperti apa. Baru selanjutnya kita tindaklanjuti,” sambungnya. Untuk saluran sendiri, Sumargo mengatakan tetap akan menyiapkan inlet. Sehingga air tetap akan mengalir ke saluran. “Nanti untuk saluran itu tidak kita tutup,” lanjutnya. (kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: