Festival Gedong Gincu 2014 Dimulai
Produsen di Wilayah III, Kota Hanya Memasarkan CIREBON - Festival Gedong Gincu 2014 resmi dibuka Wakil Wali Kota Cirebon, Drs Nasrudin Azis di CSB Mall, Jumat (28/11). Acara berlangsung meriah yang dibuka pentas tari topeng. Wawali juga berkesempatan mengunjungi 14 stan binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM Kota Cirebon untuk melihat dan mencicipi langsung produk andalan hasil olahan gedong gincu. Wakil Wali Kota Cirebon, Drs Nasrudin Azis menyambut baik dan mengapresiasi diselenggarakannya Festival Gedong Gincu 2014 hasil inisiasi UMKM Kota Cirebon. Banyak harapan dari even ini, salah satunya menjadi media untuk meningkatkan daya angkat pemasaran mangga gedong gincu, sekaligus menumbuhkan produk olahannya. “Kegiatan ini sangat positif sekaligus sebagai wujud dukungan program pemerintah soal keanekaragaman pangan. Dengan mengolah hasil local, mampu membuat produk yang berdaya saing tinggi,” ungkapnya pada Radar, kemarin. Sementara itu, kegiatan ini dapat terselenggara atas bantuan keuangan pemerintah Jawa Barat (Jabar) untuk kota dan kabupaten se-Jabar. Namun, kata dia, pemanfaatannya disesuaikan dengan prioritas tematik sektoral Jabar. Untuk wilayah III Cirebon, dana bantuan ini dialokasikan pada pembangunan agrobisnis gedong gincu. “Produksi gedong gincu Cirebon sudah menjadi sentra di Jabar, namun sejauh ini masih terbatas pada pemasaran buah segar saja. Padahal dengan olahan nilai ekonominya bisa lebih tinggi,” katanya. Sekilas informasi untuk Kota Cirebon, lahan Argasunya bisa digarap lebih serius untuk penanaman gedong gincu. Mengingat gedong gincu termasuk jenis pohon kering yang tak perlu banyak air untuk bisa tumbuh subur. Hanya perlu koordinasi Disperindagkop dan Dinas Pertanian untuk memaksimalkan potensi ini. Pengunjung yang datang akan dimanjakan beberapa olahan gendong gincu seperti manisan, minuman, bahkan es krim gedong gincu. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMKM, Yati Rohayati mengaku optimis hasil olahan dari mitra binaannya bisa bersaing baik di skala lokal ataupun mancanegara. Namun selama ini, Kota Cirebon lebih pada peran pemasarannya, karena untuk lahan dan produksi ada di wilayah III. Untuk itu, mitra binaan lebih ditekankan pada hasil olahannya. “Di Cirebon lahannya tidak seluas di wilayah III Cirebon, hanya di Argasunya. Itupun Disperindagkop hanya mengolah hasil bukan mengolah lahan,” imbuhnya. (tta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: