Seminarkan Kesehatan Reproduksi

Seminarkan Kesehatan Reproduksi

SUMBER– Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon menggelar seminar bertajuk Reproduksi dan Seksualitas untuk Remaja di Gedung NU Center, Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Sumber, Minggu (30/11). Seminar tersebut menghadirkan beberapa pemateri diantaranya, dr Ika dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Putri Katulistiwa dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jogjakarta, Rosydin dari Fahmina Institute dan Hj Wati’ah selaku perwakilan dari Fatayat NU Kabupaten Cirebon. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan remaja yang mayoritas berasal dari pondok pesantren yang tersebar Se-Kabupaten Cirebon. Diharapkan, seminar ini bisa menjadi media pengenalan sejak dini terhadap para remaja mengenai kematangan atau masa baligh bagi mereka. “Hal itu penting, mengingat banyak sebagian para remaja tersebut merasa minder dan tidak mau bercerita bahkan kepada kedua orang tuanya mengenai reproduksi atau seksualitas. Padahal, pemahaman tersebut sangat penting,” ujar panitia penyelenggara seminar, Alifatul Arifiati (35). Dia menambahkan, m di jaman modern sekarang ini, remaja dituntut untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang reproduksi atau seksualitas sedini mungkin agar terhindar dari maraknya seks bebas yang belakangan ini banyak terjadi. “Salah satu tujuan dari adanya seminar ini adalah bagaimana memberikan pemahaman yang utuh terhadap para remaja tersebut, mengenai reproduksi dan juga seksualitas agar mereka itu dapat terhindar dari maraknya seks bebas yang merajalela akhir-akhir ini,” katanya. Alif menambahkan, pada usia remaja, baik itu laki-laki maupun perempuan, sedang dalam masa mencari jati dirinya masing-masing. Di usia tersebut, laki-laki dan perempuan sudah memasuki tahapan usia yang dinamakan dengan masa reproduksi, dimana bagi perempuan yang sudah haid berarti sudah bisa reproduksi atau hamil. Begitupun juga bagi yang laki-laki, apabila sudah masuk usia remaja dan baligh maka spermanya sudah dapat membuahi ovum milik perempuan. Salah satu pembicara dalam seminar itu, Hj Watiah menjelaskan, di era telekomunikasi sudah sedemikian canggihnya, banyak masuk informasi kebudayaan dari luar yang tidak semuanya positif. Hal itu bisa berakibat seperti sekarang ini dimana banyaknya perilaku seks bebas diantara pelajar dan banyak remaja putri yang hamil diluar nikah. “Itu tentu menjadi keprihatinan tidak hanya orang tuanya, tapi juga segenap elelemen masyarakat untuk dapat mencegah pengaruh-pengaruh negatif tersebut,” tandansya. (rif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: