Polri Libatkan Kopassus

Polri Libatkan Kopassus

\"\"Usut Penembakan Karyawan Freeport di Timika, Papua JAKARTA - Mabes Polri berjanji maksimal mengusut penembakan karyawan Freeport di kawasan Timika, Papua. Serangan yang berulangkali terjadi membuat polisi tak bisa bergerak sendirian. ”Kita akan melibatkan teman-teman dari TNI,” ujar Kadivhumas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Jakarta kemarin (23/10). TNI mempunyai kemampuan personel dan persenjataan untuk mendukung operasi-operasi pengejaran di daerah pedalaman Papua. ”TNI ada Kopassus dan pasukan lain yang selama ini sudah bekerjasama dengan Polri. Kita sinergi,” katanya. Serangan di kawasan Freeport memang terkesan dilakukan oleh kelompok yang terlatih. Mereka menyerang secara spontan dengan senjata laras panjang kaliber 5,56 mm. Setelah itu , kelompok tanpa bentuk ini lari ke dalam hutan. Penembakan terakhir terjadi pada 21 Oktober 2011. Salah satu korbannya adalah Aloysius Margana yang masih kerabat anggota DPR RI Roy Suryo. Sebelumnya, 14 Oktober 2011 juga terjadi penembakan di kawasan yang sama. Pada 7 April 2011 masih di jalur yang sama, kelompok penyerang juga beraksi. Menurut Anton Bachrul Alam, untuk langsung menentukan siapa di balik penyerangan itu perlu waktu. ”Polri sedang bekerja, tidak ada libur. Saat ini, Jenderal Imam Sudjarwo masih di Papua pimpin operasi, ”katanya. Masalah Papua juga dibahas dalam pertemuan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Denpasar, Bali kemarin. Dalam pertemuan selama satu jam itu, Purnomo menyampaikan kondisi terbaru di Papua. Langkah Purnomo ini disesalkan oleh anggota DPR Maruara Sirait. ”Kenapa Menhan Indonesia lebih dulu melapor pada Amerika padahal kepada DPR atau rakyatnya sendiri belum,” katanya. Politisi asal PDI Perjuangan itu mengingatkan Purnomo agar tidak memihak kepentingan asing apalagi Amerika Serikat dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Papua. ”Kita akan awasi terus prosesnya, untuk apa Menhan memberi informasi pada Amerika, apa relevansinya untuk rakyat Papua,” kecamnya.(rdl/iro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: