Sunjaya Masih Belum Teruji

Sunjaya Masih Belum Teruji

Disarankan Jabat Ketua PAC Terlebih Dahulu SUMBER– Munculnya nama Drs H Sunjaya Purwadi­sastra MM MSi dalam pere­butan kursi ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, tidak serta merta ditanggapi positif oleh seluruh kader dan pengurus partai berlogo kepala banteng ini. Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Fajar Suyitno mengatakan, untuk membawa partai sebesar PDI Perjuangan, dibutuhkan seseorang yang berpengalaman dalam berorganisasi, memiliki visi membangun sesuai dengan ideologi partai, mampu menyatukan seluruh elemen partai dan sejumlah kemampuan teknis lainnya. Sehingga, partai ini semakin besar dan kuat, baik secara basis massa, structural partai dan ideology. “Silahkan masyarakat, khususnya fans berat PDI Perjuangan yang menilai sendiri siapa yang layak,” kata Fajar, kepada Radar, Selasa (2/12). Sosok Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi yang saat ini menjabat sebagai bupati Cirebon, dia nilai belum pas untuk memimpin DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon saat ini. Fajar beralasan, karena belum teruji dan terbukti keberhasilannya dalam memimpin sebuah organisasi ataupun institusi. “Saya akui beliau berhasil memenangkan pemilukada, sehingga menjabat sebagai bupati. Tapi, buktinya keberhasilan kepiawaiannya dalam memimpin belum tampak,” ujarnya. Makanya, ia menyarankan kepada pria kelahiran Desa Beberan Kecamatan Palimanan ini untuk menapaki karir politiknya di PDI Perjuangan dari level paling bawah. Bila seseorang yang memulai karir politik dari bawah, ia akan mengenal partainya dengan baik. Artinya, dia akan tahu bagaimana karakter, gaya politik, budaya politik, ideology politik dan dinamika politik yang menjadi ciri khas masyarakat PDI Perjuangan. “Saya kira Pak Sunjaya harus menjadi ketua ranting terlebih dahulu, ketimbang langsung duduk di ketua DPC. Karena, kalau orang yang baru kenal dengan PDI Perjuangan dan langsung menduduki kursi pimpinan tertinggi di Kabupaten Cirebon, saya yakin akan kerepotan. Bisa-bisa partai akan tidak kondusif dan berpengaruh pada perolehan suara pada pemilu mendatang,” jelasnya. Ditegaskan, meski beliau saat ini menduduki jabatan tertinggi di Kabupaten Cirebon, tidak selalu berbanding lurus dengan kepemimpinan di partai. Yang dibutuhkan partai saat ini adalah seorang kader yang mempunyai militansi yang cukup kuat dalam mempertahankan ideologi partai, mengamankan kebijakan partai dan membesarkan partai. “Kepala daerah bukanlah sebuah jaminan,” tegasnya. Di tempat terpisah, Ketua PAC PDI Perjuangan, Kecamatan Arjawinangun, Didi Sarudi mengungkapkan, sesuai dengan ketetapan SK 066 dan 067, siapapun boleh dicalonkan untuk menjadi ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon. Layak atau tidak layak, hal itu merupakan otoritas DPP PDI Perjuangan. “Siapapun tidak berhak menilai si A Baik atau di B Buruk, kecuali DPP. Karena, DPP punya otoritas itu guna menentukan kelangsungan partai di daerah,” katanya. Semua kader PDI Perjuangan, kata dia, mempunyai peluang yang sama termasuk Sunjaya. Apalagi, saat ini beliau menjabat sebagai bupati yang tentunya secara politik mempunyai kekuatan untuk membesarkan partai dengan segala kemam­puan dan potensinya. “Yang dibutuh­kan oleh PDI Perjua­ngan Kabupaten Cirebon adalah sebuah perubahan agar ke depan bisa lebih baik lagi,” tandasnya. Sementar aitu, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi, secara administratif proses penjaringan ketua PAC, DPC dan DPD sudah berakhir, Senin (1/12). DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon akan segera menggelar rapat pleno untuk membahas hasil proses penjaringan, kemudian hasil pleno itu akan disampaikan ke DPP untuk dilanjutkan proses selanjutnya, yakni penyaringan. “Kita butuh waktu sekitar satu minggu, sebelum hasil pleno itu dikirimkan ke DPP. Kemungkinan dalam minggu ini kita bisa pleno, karena sampai sekarang belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai jadwalnya,” singkat Aan. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: