Ingin Ongkos Murah, Nekat Naik di Atap Angkum

Ingin Ongkos Murah, Nekat Naik di Atap Angkum

LEMAHSUGIH – Sekelompok siswa dari salah satu SLTP di wilayah Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka nekat menantang maut. Tanpa memikirkan keselamatan jiwa, mereka menumpang di atas atap angkutan umum. Pantuan Radar Kamis (4/12) sejumlah siswa SLTP itu terlihat asyik duduk enak-enakan di atas atap angkutan umum dari arah jalan utama Desa Sukajadi menuju ke arah jalan tanjakan Desa Margajaya Kecamatan Lemahsugih. Di dalam mobil angkutan pedesaan tersebut terlihat penuh sesak oleh puluhan siswa. Selain di atas atap mobil penuh dengan sejumlah siswa, juga sebagian siswa lainnya terlihat bergantungan di pintu samping angkutan pedesan itu. Padahal jelas-jelas menumpang angkutan umum di atas atap mobil dengan cara seperti itu akan sangat membahayakan keselamatan jiwa mereka. Sedangkan medan jalan yang dilalui oleh angkutan pedesaan jurusan Talaga-Bantarujeg-Lemahsugih itu, dengan medan jalannya yang turun naik. Juga tidak jarang harus melalui tikungan sangat tajam, yang sewaktu-waktu kondisi seperti itu sangat membahayakan bagi para penumpangnya yang berada di atas atap mobil. Tapi anehnya justru sejumlah siswa tersebut seolah-olah tidak pernah mempedulikan risiko bahaya yang dapat mengancam keselamatan dirinya, dan mereka terlihat penuh riang gembira enak-enakan duduk di atas atap mobil bersama teman-temannya sambil bergurau. Bahkan sang pengemudi angkutan umum (angkum) pun seolah-olah tidak mau peduli dengan kondisi tersebut, yang penting uang setoran terkejar. Dan lebih anehnya lagi, tindakan yang dilakukan oleh sejumlah siswa dari salah satu SLTP di wilayah Kecamatan Lemahsugih yang dianggap sangat membahayakan itu, tidak pernah mendapatkan pengawasan dari pihak sekolah yang bersangkutan termasuk dari pihak para orang tua siswanya. Berkaitan dengan hal tersebut, sejumlah kalangan masyarakat merasa sangat prihatin dengan kondisi seperti itu, merasa ngeri saat menyaksikan aksi nekat yang dilakukan oleh sejumlah siswa itu. Sebagaimana dituturkan oleh Taryuman, Neji dan sejumlah warga Desa Padarek Kecamatan Lemahsugih lainnya, para siswa itu nekat naik di atas atap angkutan umum mungkin agar ongkosnya bisa lebih murah dari tarif yang ditetapkan setelah premium dan solar naik. Karena selama ini tarif angkum untuk pelajar juga ikut naik, sehingga dengan uang saku yang pas-pasan membuat para siswa melakukan hal itu. Meski demikian, warga mempertanyakan pengawasan dari pihak sekolah maupun dari pihak orang tuanya. Warga pun sangat menyesalkan terhadap tindakan pengemudi angkutan umum tersebut yang seolah-olah dinilai hanya sekadar mengejar uang setoran tanpa memikirkan keselamatan para penumpangnya. Padahal kalau sampai terjadi musibah yang tidak diharapkan, tentunya akan banyak menimbulkan kerugian yang sangat besar, terlebih lagi kalau sampai terjadi korban kecelakaan, lantas siapa yang harus bertanggungjawab? Dan siapa yang akan mengalami kerugian kalau sampai terjadi seperti? “Oleh karena itu, kami berharap kepada pihak sekolah yang bersangkutan dan pihak orang tuanya agar dapat melakukan pengawasan terhadap anak-anak didiknya, dan jangan sampai membiarkan anak-anaknya berbuat aksi nekat seperti itu. Kami pun minta kepada pihak aparat yang berwajib sebaiknya angkutan umum yang mengangkut penumpangnya melebihi dari aturan apalagi dianggap akan membahayakan sebaiknya ditindak secara tegasm. Sebab, kalau kondisi seperti itu tetap dibiarkan, dikhawatirkan akan dapat mengancam keselamatan bagi para penumpangnya,” ungkap warga.(har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: