Aang Bidik Kursi DPD

Aang Bidik Kursi DPD

Klaim Sudah Kantongi Dukungan 90 Persen KUNINGAN – Meski bukan dari mulut H Aang Hamid Suganda langsung, diperoleh kabar jika mantan bupati dua periode tersebut tidak menargetkan posisi ketua DPC PDIP Kuningan. Usulan nama Aang yang muncul, diprediksi hanya satu dua nama dari pengurus ranting yang kesasar. Ini disampaikan Wakil Ketua DPC PDIP Kuningan bidang organisasi, Nuzul Rachdy SE, kemarin (15/12). Kepada dirinya mengakui, jika terdapat 12 nama balon ketua DPC yang hendak dikirimkan ke DPD dan DPP. Namun kalaupun terdapat nama Aang Hamid Suganda, ia merasa yakin hanya sedikit usulan. “Karena setahu saya, Pak Aang tidak menargetkan ketua DPC. Proyeksinya gak ke sana (DPC, red). Mungkin hanya kesasar saja saking simpatinya pengurus ranting ke Pak Aang. Bayangkan saja dari 375 ranting, pasti ada saja satu dua yang mengusulkan,” ungkapnya. Ia melanjutkan, prosesnya nanti akan sama dengan proses penyaringan balon ketua PAC yang digelar di Hotel Purnama Cigugur Minggu (14/12). Ke-12 nama balon ketua DPC, kata dia, akan disaring menjadi 5 nama untuk mengikuti fit and propertest. Yang melak­sanakannya DPD, kemudian disetorkan ke DPP. “Kalau Pak Aang kayaknya gak akan mencalonkan ketua DPC. Pak Aang mah untuk ketua DPD Jabar. Usulan untuk ketua DPD kepada Pak Aang mencapai 90 persen. Kalaupun beliau masuk nominasi 12 nama balon ketua DPC, itu karena satu usulan pun wajib dimasukkan,” jelas Zul sapaan akrabnya. Politisi asal Manis Kidul ini menegaskan, yang berwenang menyaring 12 nama tersebut yakni DPD dan DPP. Untuk DPC dilarang untuk mengurangi ataupun menambah nama pada 12 nominator itu. Menyikapi perang statemen di media massa belakangan ini, Zul pun membenarkan tidak ada konflik di tubuh partai moncong putih itu. Kalaupun ada dinamika pendapat antara satu kader dengan kader yang lain, itu karena saat ini sedang dalam tahap penjaringan. Bagi dia, hal itu tidak menjadi masalah dan jangan diartikan sebuah konflik. “Ini kan masa penjaringan. Jika satu sama lain saling mengevaluasi juga saya kira sah-sah saja. Jangan diartikan sebuah konflik. Sekarang kan suksesi, waktunya itu sekarang mengevaluasi dalam rangka mencari kader terbaik seorang pemimpin,” kata dia. Dirinya pun pada saat mendapat kritik dari kader lain, sambung Zul, tidak dianggap sebuah ketegangan. Justru dia berterima kasih atas kritik tersebut untuk perbaikan ke depan. Wajar menurutnya, apabila seorang kader loyal memberikan pembelaan. “Saya kan pernah bilang, mari jadikan suksesi ini sebagai kegembiraan politik. Jadi sah-sah saja saling mengevaluasi dan jangan diartikan sebuah konflik,” tandasnya. Terpisah, Apang Sujaman yang juga menjabat wakil ketua DPC PDIP Kuningan membenarkan tidak adanya perpecahan di tubuh partainya. Polemik yang ada, me­nurutnya, hanya salah salah per­sepsi semata. Sebab PDIP di Ku­ningan tidak kalah, hanya kursinya menurun saja. “Dan saya kira tidak usah saling menyalahkan. Salah ketua, salah sekretaris. Tidak ada yang salah. Seluruh kader baik ketua maupun sekretaris bertanggung jawab atas apa yang telah diraih. PDIP kondusif, solid dan tidak ada kubu-kubuan,” tegas politisi asal Ciwaru itu. Dalam hal ini, dirinya tidak bicara dalam konteks gagal atau berhasil. Yang jelas PDIP menang di Kuningan. Bahkan menurutnya, yang penting ke depan PDIP lebih maju dan sukses dari sekarang. Adapun SK 066 dan 067 merupakan mekanisme yang harus ditempuh struktur PDIP di seluruh tingkatan. “Itu adalah kegembiraan politik di PDIP. Selain itu SK 066 dan 067 tidak mengisyaratkan evaluasi partai. Yang ada mengisyaratkan konsolidasi partai agar ke depan partai lebih maju dan kondusif,” tegasnya. Apang menyebutkan, di daerah pilihannya Acep mendapatkan usulan paling tinggi. Sementara untuk Aang diusulkan untuk ketua DPD Jabar. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: