Bupati Minta Maaf ke Kontraktor Sport Center

Bupati Minta Maaf ke Kontraktor Sport Center

SUMBER- Bupati Cirebon, Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi menyampaikan permohonan maaf kepada kontraktor dan subkontraktor Sport Center Watubelah, atas keterlambatan pembayaran proyek. Persoalan ini akan menjadi bahan evaluasi, demi perbaikan pelaksanaan pembangunan agar ke depan tidak menimbulkan permasalahan, baik secara aturan maupun administrasi keuangan. “Kami tidak ingin mempersulit, tapi ingin memperbaiki sistem,” ucap Sunjaya, kepada Radar, Rabu (17/12), usai meninjau proyek Sport Center Watubelah. Bupati mengungkapkan, pembangunan Sport Center Watubelah dibandrol sebesar Rp31 miliar lebih, tapi sampai dengan saat ini dana yang terserap belum seluruhnya. Seandainya penyerapan anggaran pelaksaan pembangunan hanya Rp28 miliar sampai dengan waktu ditentukan, yang dibayarkan kepada kontraktor sebesar Rp28 miliar. “Sisa Rp3 miliarnya jadi Silpa (sisa lebih penggunaan anggaran). Silakan balikin ke kas Provinsi Jawa Barat, karena anggarannya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” bebernya. Sunjaya menginginkan agar segala proyek pembangunan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi. Sehingga masyarakat dapat merasakan hasil pembangunan yang dibiayai oleh anggaran pemerintah. “Saya ingin pembangunan di Kabupaten Cirebon hasilnya benar-benar baik, makanya dibuatlah sebuah sistem yang mengatur regulasi itu,” kata Sunjaya. Dalam menyikapi sejumlah pelaksaan proyek pembangunan, pihaknya menginginkan adanya pengecekan dan evaluasi terlebih dahulu. Sehingga, pelaksanaanya sesuai dengan kebutuhan dan keberadaan anggaran. Dalam menjalankan sistem ini, bupati ingin melibatkan inspektorat untuk mengecek, sejauh mana aturan hukum yang ditaati oleh si pelaksana pembangunan tersebut. Apakah sudah memenuhi asas hukum yang menjadi ketentuan pelaksanaan proyek. Kemudian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dilibatkan guna melakukan penelitian untuk menyortir proyek. “Mana-mana yang yang sudah tepat dan mana-mana yang belum, sehingga ketika bayar proyek itu sesuai dengan rekomendasi BPKP,” terangnya. Pihaknya mengimbau kepada rekan-rekan kontraktor agar bersama-sama membangun daerah ini. Jangan hanya sekedar mengambil untung, tapi kepentingan masyarakat diabaikan. “Saya prihatin, pada tahun-tahun sebelumnya banyak sekali pelaksanaan pembangunan, terutama fisik yang umurnya sangat pendek. Belum satu tahun tapi hancur, setelah kita ditelusuri, ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi,” ungkapnya. Safari pembangunan kali ini, bupati sengaja mendahulukan wilayah barat, karena ada beberapa proyek besar yang saat ini tengah berjalan, seperti sport center dan pembangunan fasilitas kesehatan di RSUD Arjawinangun. “Minggu depan kita ke timur,” tandasnya. Perlu diketahui, safari pembangunan yang baru pertama kali dilakukan oleh bupati diawali di Sport Center Watubelah, Puskesmas Watubelah, Pasar Batik Weru, rehab kali pembuang Ciasem, pembangunan fasilitas kesehatan di RSUD Arjawinangun, pembangunan RKB di SMA Negeri 1 Arjawinangun, peningkatan jalan Komplek Arjawinangun tahap satu dan dua, pembangunan RKM di SD Negeri 1 Panongan, pembangunan GOR Desa Kepuh dan peningkatan Jalan Palimanan-Kramat. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: