BBWSCC Kewalahan Tangani Banjir

BBWSCC Kewalahan Tangani Banjir

WALED- Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC) kerepotan dengan banyaknya infrastruktur daerah aliran sungai (DAS) yang banyak mengalami kerusakan. Kerusakan ini terbilang merata lantaran cuaca ekstrem yang membuat infrastruktur sungai sangat rentan. “Untuk tahun 2015 hanya ada tiga infrastruktur DAS yang akan direalisasi oleh anggaran APBN,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai BBWSCC, Helmi Lazuardi, kepada Radar, Selasa (22/12). Helmi menjelaskan, penyebab banjir di Kecamatan Waled, Losari dan Kalibangka akan diupayakan untuk ditangani meski hanya bersifat darurat. Pihaknya akan segera berkordinasi dengan bagian operasional BBWSCC terkait persoalan ini. “Sebenarnya untuk masalah pendangkalan Sungai Ciberes, Tanggul Cimanis dan Cisanggarung yang jebol di Losari Kidul itu bukan bagian kami. Kami itu kan hanya menangani perbaikkan permanen dan memerlukan waktu yang panjang. Kalau darurat seperti ini yaitu bagian operasional,” tuturnya. Sayangnya, diakui Helmi, upaya koordinasi terhambat karena Kepala Op BBWSCC, Ir Kasno masih berada di luar kota. Khusus untuk pendangkalan Sungai Ciberes di Desa Ciuyah dirinya terheran-heran. Pasalnya, tahun lalu sungai ini sudah dinormalisasi. Bisa jadi, pendangkalan yang dimaksud berada di titik tertentu yang belum dikeruk. Informasi pendangkalan ini akan menjadi masukan untuk dirinya menyusun program tahun mendatang. Terkait keluhan para kuwu yang usulannya tak kunjung direalisasi, Helmi justru mengaku, belum pernah menerima permohonan pengajuan pengerukkan sungai. Apalagi untuk tanggul Sungai Cisanggarung di Desa Losari Kidul. Selama ini, dirinya belum pernah mendapati ada usulan perbaikan. Oleh sebab itu, ke depan dirinya sudah merencanakan perbaikan tiga DAS. “Sekarang sih kita tunggu dari OP dulu untuk perbaikan darurat, karena perbaikan yang permanen kan cukup lama waktunya,” katanya. Untuk tahun 2015 diperkirakan ada tiga DAS yang dilakukan yakni, tebing Sungai Cijuray di Desa Sedong Kidul, tanggul Sungai Cijangkelok di Desa Ciledug Wetan dan perbaikan tebing di Sungai Ciwaringin. Helmi mengungkapkan, tantangan BBWSCC ke depan memang semakin berat, menyusul banyaknya infrastruktur DAS yang rusak. Bukan hanya tanggul dan tebing yang kritis dan rusak, upaya pencegahan cuaca ekstrem juga perlu dilakukan. “Saya tanya ke warga di bantaran Sungai Cisanggarung waktu banjir awal tahun 2014. Kata warga, banjir seperti tersebut baru terjadi lagi setelah 30 tahun. Jadi selama 30 tahun itu baru terparah banjirnya. Jadi banjirnya bukan cuma karena infrastruktur DAS saja, tapi ada faktor cuaca yang ekstrem,” bebernya. Helmi menambahkan, BBWSCC saat ini cukup kesulitan karena wilayah yang ditangani sangat luas. Jangkauan BBWSCC ini dari mulai Garut, Sumedang, Indramayu, Purwakarta sampai ke Brebes. Di sepanjang daerah itu, banyak tanggul yang mengalami kerusakan. “Kalau dihitung, tanggul yang rusak itu mencapai ratusan,” tandasnya. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: