Merger Terkendala Kepsek

Merger Terkendala Kepsek

Menunggu Mutasi, SDN 3 akan Digabung dengan SDN 1 Pakusamben BABAKAN - Merger SDN 3 Pakusamben dengan SDN 1 Pakusamben belum bisa dilakukan lantaran kendala kepala sekolah. SDN 3 Pakusamben diperkirakan bisa dilakukan merger setelah pelaksanaan mutasi. Karena itu Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Babakan, Juanto mengatakan, saat ini pelaksanaan merger SDN 3 Pakusamben belum bisa dilaksanakan. “Sekarang belum bisa dilaksanakan merger. Namun kami UPT sudah ajukan syarat-syarat untuk merger kepada Dinas Pendidikan, semua sudah kita laporkan kepada Dinas Pendidikan,” kata Juanto kepada Radar. Menurut Juanto, saat ini tidak bisa dilaksanakan merger karena SDN 3 Pakusamben masih memiliki kepala sekolah. Baru setelah adanya mutasi, posisi kepala SDN 3 Pakusamben mengalami kekosongan. Merger kedua sekolah pun bisa dilaksanakan. “Mungkin merger ini bisa teralisasi setelah ada mutasi dari Pemkab Cirebon. Dan Kepsek SDN 3 Pakusamben ini akan dimutasi. Barulah setelah tidak ada kepseknya baru bisa dimerger,” ujar Juanto. Juanto menyebutkan tiga syarat utama sebuah sekolah bisa dilakukan merger. Pertama, jika sekolah siswanya kurang dari seratus. Kedua, jika dalam satu desa terdapat lebih dari dua SD negeri. Ketiga, jika sekolah tidak memiliki kepsek. “Nah, dua syarat itu sudah ada. Yaitu SDN 3 Pakusamben hanya memiliki sekitar 60 siswa, dan syarat yang kedua itu di Desa Pakusamben terdapat tiga SD Negeri, berarti tinggal kepseknya (nunggu dimutasi, red),” sebutnya. Juanto menuturkan, rencana merger SDN 3 Pakusamben karena desakan dari para warga. “Kita lakukan opsi mergerkan karena keinginan warga, baik Pemdes Pakusamben dan lainnya. Jadi enggak mungkin kita putuskan sendiri,” tuturnya. Terpisah, Kepala SDN 3 Pakusamben Makiudin kepada Radar mengatakan, pihaknya menyerahkan semua masalah merger kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. “Kalau kami serahkan semuanya ke dinas, Mas. Ya mungkin pelaksanaan merger dilaksanakan setelah mutasi nanti. Karena saya akan dimutasi ke SD lainnya,” ujar Makiudin. Salah seorang guru SDN 3 Pakusamben, Ciptadi, berharap merger tidak dilaksanakan tahun pelajaran sekarang. Karena selaku guru kelas 6, Ciptadi khawatir anak didiknya terganggu konsentrasinya menjelang ujian nasional. “Kalau boleh saran, saya harap merger jangan dilaksanakan sekarang, Mas. Karena beberapa bulan lagi kan sudah siap hadapi ujian nasional. Nah, kalau sekarang dimerger mereka juga kan butuh adaptasi, sehingga sangat mengganggu mereka dalam menyiapkan ujian nasional,” kata Ciptadi. Sementara itu, beredar kabar jika SDN 3 Pakusamben akan dilakukan merger awal semester dua. Sebelumnya, beberapa bulan yang lalu juga diberitakan, SDN 3 Pakusamben sangat tidak layak dijadikan sebuah sekolah. Karena selain sekolah yang dekat dengan kandang kerbau juga kondisi bangunan yang sangat memprihatinkan. Jumlah siswa dalam sekolah tersebut hanya 60 siswa. Terlebih lagi, kelas empat hanya ada satu siswa yang bernama Muhammad Aldi. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: