Tanam Mangrove, Selamatkan Pantai dari Abrasi

Tanam Mangrove, Selamatkan Pantai dari Abrasi

Kecil namun kaya akan manfaat. Tepatnya itulah yang menggambarkan manfaat tanaman mangrove menyelamatkan bahaya abrasi kawasan pesisir pantai. DENY HAMDANI, Gebang BUDIDAYA tanaman mangrove tampaknya sangat penting dan dibutuhkan di kawasan pesisir pantura Cirebon kini. Mengingat kawasan pesisir pantai utara (pantura) Cirebon yang saat ini tampak kritis. Karena menghadapi bahaya abrasi yang sulit dihindari. Sayangnya, ekosistem mangrove di kawasan pesisir pantura Cirebon masih kurang dan jarang. Kalaupun ada yang menanam mangrove, banyak yang tidak bertahan lama dan mati. Kejadian seperti ini sering terjadi di kawasan pesisir pantai pantura. Entah kawasan pantura Cirebon tidak layak ditanam mangrove atau memang perawatan dan usaha masyarakatnya yang kurang. Yang pasti, ekosistem mangrove di kawasan pantura Cirebon saat ini sangat dibutuhkan. Salah satu tokoh nelayan Gebang, H Dade Mustofa mengungkapkan, penanaman mangrove sangat penting bagi keselamatan pesisir pantai. “Saya memandang penanaman mangrove ini sangatlah penting. Karena mangrove inilah yang bisa menyelamatkan pesisir pantai dari abrasi pantai yang sangat besar sekali. Apalagi saat ini cuacanya cukup ekstrem di laut. Sehingga ombak pun sangatlah besar. Tentu saja potensi abrasi pantai pun akan semakin besar pula,” ujar Dade dalam acara penanaman mangrove massal di pantai Gebang, Senin (12/1). Sehingga dirinya sangat bangga dengan jika ada instansi yang menanam mangrove dalam skala besar. Seperti yang kemarin, PLN Cabang Cirebon melakukan penanaman mangrove di pesisir Gebang. “Saya selaku warga masyarakat pantai Gebang sangat senang sekali ada yang memerhatikan tanaman mangrove yang berada di pantai Gebang ini. Mudah-mudahan dengan penanaman mangrove sebanyak 20 ribu pohon ini bisa menghalau abrasi yang terjadi di kawasan pantai Cirebon ini,” ujar Dade. Sementara itu tokoh masyarakat Gebang lainnya, Edi Syamsuri mengatakan, mangrove sangat perlu dilestarikan. Mengingat ancaman abrasi di depan mata yang bisa mengikir daratan. “Mangrove ini ibarat nyawa bagi pesisir pantai. Karena tanpa ada mangrove bisa jadi kawasan pantai bisa terkena abrasi besar-besaran,”ujar pria yang juga merupakan ketua BPD Gebang Mekar ini. Sebelumnya, menurut Edi, terdapat belasan ribu tanaman mangrove di pantai baro Gebang mati. Penyebabnya, karena ombak besar di laut Jawa. “Karena mangrove yang baru ditanam ini tidak kuat kena hantaman ombak yang terbilang lumayan besar. Ada sekitar lima belas ribu tanaman mangrove di pantai Gebang mati. Tidak kalah jumlahnya, ribuan tanaman mangrove yang mati,” ujar Edi. Karena ombak besar pula, kata Edi, sepanjang tepi pantai pantura Cirebon Timur ini sangat sulit menanam tanaman mangrove. “Bukan hanya di Gebang saja, tapi sepanjang dari pantai Mundu hingga Losari juga untuk menanam mangrove ini sangat sulit sekali. Silakan saja coba kita menanam mangrove di Losari juga akan sama dalam beberapa pekan akan mati. Karena mangrove yang baru ditanam sangat sensitif kalau terkena hantaman ombak yang cukup besar,”ungkap Edi. Sehingga menurutnya, Pemerintah Kabupaten Cirebon hendaknya segera mengambil langkah untuk meminimalisasi kematian tanaman mangrove. Karena kebutuhannya sudah dirasa sangat mendesak. “Kematian mangrove di pantura ini tidak bisa ditinggal diam oleh pemerintah. Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk antisipasi ini. Misalkan dengan membuat break water atau pemecah ombak di setiap pantai,” katanya. Menurut Edi, jika tidak segera dilakukan langkah pencegahan, bukan tidak mungkin pantai pantura Cirebon Timur akan terkena abrasi skala besar. “Kalau enggak ada langkah pencegahan, bisa jadi pantai Cirebon Timur ini bisa terkena abrasi besar-besaran. Sekarang break water saja hanya ada beberapa.Dan mangrove selalu mati, karena ombak besar terus-terusan menghantam kawasan pantai,” tukasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: