PSTI Sosialisasi Takraw ke Sekolah
CIREBON – Pengurus Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kabupaten Cirebon sudah terbentuk sejak Agustus tahun lalu. Namun, hingga saat ini belum ada pengesahan dari Pengda PSTI Jabar. Agenda pengukuhan yang ditunggu-tunggu itu kabarnya baru akan digelar bulan depan. Meski belum dikukuhkan, program kerja PSTI sudah berjalan. Ketua Harian PSTI Kabupaten Cirebon H Nashirudin mengatakan, pengesahan sekaligus pengukuhan pengurusan PSTI Kabupaten Cirebon periode 2014-2018 akan digelar pertengahan Februari mendatang. Nashirudin menjamin tidak akan ada kemunduran karena pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pengda PSTI Jabar. “Selama ini kita sulit mendapatkan waktu yang tepat. Saat kita siap, Pengda tidak bisa karena ada agenda lain. Setelah beberapa kali koordinasi, akhirnya kita sepakat bulan depan digelar pengukuhan,” tuturnya, kemarin (16/1). Meski belum dilakukan pengukuhan, kata Nashirudin, PSTI sudah melaksanakan program kerja. Salah satunya dengan menyosialisasikan olahraga sepak takraw ke beberapa sekolah baik SD, SMP maupun SMA. “Respons dari sekolah-sekolah memang belum maksimal. Tapi kita tidak menyerah, kita akan kembali mengundang guru-guru olahraga untuk mengikuti sosialisasi dan pelatihan. Target kami sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon memiliki ekstrakurikuler sepak takraw,” terangnya. Program lainnya adalah, membentuk tim proyeksi Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil) 2015. Nashirudin berharap, saat Kabupaten Cirebon menjadi tuan rumah Popwil 2015, PSTI turut meramaikan even dua tahunan tersebut. “Kami merekrut pemain dari beberapa SMA. Karena selama ini belum ada pembinaan, kami memilih pemain itu berdasarkan bakat alam yang mereka miliki. Kami gelar seleksi untuk menentukannya,” jelas Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Gegesik itu. Selain itu, pekerjaan rumah yang paling penting bagi PSTI adalah menyediakan pelatih sepak takraw yang kompeten di Kabupaten Cirebon. Nashirudin mengakui, saat ini belum ada pelatih sepak takraw yang berlisensi di Kabupaten Cirebon. “Memang belum ada pelatih berlisensi. Untuk melatih tim Popwil pun kami hanya menunjuk orang yang kami anggap mampu. Kedepan, soal ketersediaan pelatih ini memang harus segera diselesaikan dengan mengirimkan guru-guru olahraga untuk mengikuti pelatihan,” katanya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: