Diguyur Ratusan Miliar, Tak Kunjung Tuntas

Diguyur Ratusan Miliar, Tak Kunjung Tuntas

Masalah Kerusakan Jalan di Kabupaten Cirebon Jalan rusak seperti menjadi persoalan yang tak kunjung tuntas di Kabupaten Cirebon. Satu jalan dibenahi, ruas jalan lain kembali berlubang. Padahal, Pemerintah Kabupaten Cirebon telah mengguyur anggaran ratusan miliar untuk perbaikan jalan. LUASNYA wilayah kabupaten membuat anggaran yang disediakan untuk pemerataan pembangunan infrastruktur jalan sepertinya tidak pernah cukup. Pasalnya, jalan yang harus diurus Dinas Bima Marga  Kabupaten Cirebon sepanjang 1.117,76 km. Panjang jalan itu terdiri dari 647,56 km jalan kabupaten yang terdiri dari 183 ruas, dan 470,20 km jalan poros desa yang terdiri dari 275 ruas. Kepala Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Teti Meirawati menjelaskan, di masa pemerintahan Jago-Jadi, sedikitnya terdapat 19 ruas jalan yang masuk ke dalam program unggulan perbaikan infrastruktur. Ke-19 program unggulan itu menjadi prioritas dari Pemerintah Kabupaten Cirebon dalam hal perbaikan dan peningkatan kualitas jalan. “Di sini sendiri kami membuat dua program unggulan, untuk wilayah kerja pertama ada 12 ruas jalan yang menjadi prioritas dan di wilayah kerja kedua terdapat 7 ruas jalan,” tuturnya kepada Radar kemarin (16/1). 19 ruas jalan yang masuk ke dalam program unggulan itu, secara bertahap terus ditingkatkan kualitasnya. Dan ruas jalan tersebutlah yang menjadi prioritas dalam pengembangan kualitas jalan. “Memang setiap jalan itu ada penanganannya berbeda-beda. Dan kami di bidang Bina Teknik ini juga mencoba mencari desain yang tepat agar penanganan terhadap jalan yang ada tepat. Ada yang akhirnya harus dibeton, atau hanya kembali di-hotmix,” tuturnya. Sementara itu, Kabid Peningkatan Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon, Gatoy Rachmanto mengatakan, di tahun 2015 ini sedikitnya ada 49 ruas jalan kabupaten yang akan diperbaiki. 49 ruas jalan yang akan diperbaiki itu sepanjang 38,92 km dan menelan anggaran sekitar Rp50,159 miliar. Sementara untuk pembangunan jalan dan jembatan desa, Dinas Bina Marga telah menganggarkan sebesar Rp49,746 miliar. “Anggaran itu diperuntukan 22,6 km dan 8 jembatan desa,” jelasnya. Tidak hanya urusan jalan, di tahun 2015 juga Bina Marga akan membangun jembatan di jalan kabupaten yang menelan anggaran Rp4,8 miliar. Anggaran tersebut diperuntukan jembatan Karangwareng-Durajaya, Sigung Sarajaya-Gempol, Marikangen-Jl Pembangunan. Sementara, untuk pemeliharaan jalan berupa penambalan dan perbaikan ringan, Dinas Bina Marga telah menganggarkan Rp16,8 m dengan sasaran 320 km. “Memang bila dilihat nominalnya, anggaran yang ada ini cukup besar. Tapi bila dibandingkan dengan luasnya wilayah kabupaten dan panjangnya jalan yang menjadi kewenangan kami, anggaran tersebut hanya bisa mengkaver sebagian kecil perbaikan jalan. Maka dari itu semuanya dilakukan bertahap. Nanti semua ruas jalan juga akan mendapatkan perbaikan, tapi semuanya bertahap,” tuturnya. Gatot mengakui, untuk menyiapkan akses jalan yang representatif bagi masyarakat memang dibutuhkan anggaran yang besar. Sementara kekuatan anggaran yang ada saat ini belum bisa secara optimal mendukung pembenahan infrastruktur. “Meskipun begitu, kita berupaya semaksimal mungkin. Semuanya bertahap. Memang tidak bisa sekaligus langsung bagus seluruhnya,” tuturnya. Rencananya di tahun 2015, lima ruas jalan akan dibeton. Betonisasi itu dilakukan sebagai bentuk respons atas tuntutan masyarakat yang menginginkan peningkatan kualitas jalan. Lima ruas jalan yang akan dibeton adalah Palimanan-Kramat, Sindanglaut-Pabuaran, Gebang Ilir-Waled, Jl Kedondong-Bringin, Jenun-Ciwaringin. “Ini salah satu bentuk respons pemerintah atas tuntutan masyarakat. Selama ini kita coba merespons cepat apabila ada keluhan,” sambungnya. Gatot pun menyadari anggaran yang ada di tahun 2015 ini belum bisa menjawab seluruh keluhan masyarakat. Namun Gatot membantah bila pemerintah kabupaten Cirebon tidak memerhatikan atau menganaktirikan suatu wilayah. “Semuanya sama. Nanti pada akhirnya akan kena. Semua itu bertahap. Yang pasti yang kita anggarkan itu juga merupakan aspirasi masyarakat,” tukasnya. Sementara berdasarkan data yang dihimpun Radar di wilayah Cirebon Barat, diketahui jalan rusak dan berlubang di antaranya terdapat di beberapa titik seperti Desa Jenun, Kecamatan Arjawinangun, Desa Kedongdong, Kecamatan Susukan, Desa Beringin, Kecamatan Ciwaringin. Banyak dari warga sekitar yang mengeluhkan jalan yang rusak dan berlubang tersebut. Karena tidak sedikit sebab jalan rusak dan berlubang, itu mengakibatkan kecelakaan pengendara yang melintas. Terlebih saat hujan datang, kondisi lubang akan tampak samar karena genangan air. Terlihat ada beberapa kendaraan yang melintas baik roda dua maupun empat menghindari lubang. Adapula yang dengan terpaksa karena mendadak melewati lubang-lubang jalan. Jika tidak waspada, pengendara bisa saja tergelincir dan jatuh. H Mustadi, salah satu tokoh warga Desa Jenun, Kecamatan Arjawinangun, kesal dengan kondisi jalan rusak dan berlubang. Menurutnya, jalan rusak dan berlubang bukan karena diguyur hujan, melainkan kendaraan roda empat yang melebihi kapasitas muatan melewati jalur tersebut. “Saya kesal sekali dengan kerusakan jalan yang tidak habis-habisnya. Saya pernah melakukan penghadangan dengan menggunakan pohon pisang untuk menghadang kendraan roda empat yang selalu melawati jalur sini,” tukasnya kepada Radar, kemarin. Sementara menurut Camat Arjawinangun, Herman, di beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, banyaknya kendaraan roda empat yang melintas melebihi tonase. “Kami hanya berharap kepada dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan terhadap beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan sampai berlubang, yang mengakibatkan warga sekitar mengalami kecelakaan,” ujarnya. (ida ayu komang/abdul rohman)           // Grafis   DATA INFRASTRUKTUR JALAN KABUPATEN   1.  JALAN YANG DIKELOLA DINAS BINA MARGA: -        Jalan Kabupaten: 647,56 km terdiri dari 183 ruas jalan -        Jalan Poros Desa: 470,20 km terdiri dari 275 ruas jalan   2. ANGGARAN TAHUN 2015: -        Sasaran jalan kabupaten sepanjang 38,92 km menyebar di 49 ruas jalan, Rp50,159 M -        Sasaran jalan desa sepanjang 22,6 km dan 8 jembatan desa, Rp49,746 M -        Sasaran jembatan Karangwareng-Durajaya, Sigung Sarajaya-Gempol, Marikangen-Jl Pembangunan, Rp4,8 M -        Sasaran untuk pemeliharaan jalan di Kabupaten Cirebon sepanjang 320 km, Rp16,8 M   3. JALAN YANG AKAN DIBETON: -        Palimanan-Kramat -        Sindanglaut-Pabuaran -        Gebang Ilir-Waled -        Jl Kedondong-Bringin -        Jenun-Ciwaringin.   4. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS JALAN: -        Kertasemaya-Gegesik -        Tegalgubug-Kaliwedi -        Bunder-Susukan -        Arjawinangun-Suranenggala -        Jenun-Ciwaringin -        Palimanan-Kramat -        Jamblang-Cikeduk -        Plumbon-Kenanga -        Tegalsari-Lemahtamba -        Kedawung-Wr Asem -        Ciperna-Wr Asem -        Beringin-Kedongdong -        Wanayasa-Sindanghayu -        Sindanglaut-Ciawigajah -        Kanci-Sindanglaut -        Sindanglaut-Pabuaran -        Jatiseeng-Pabuaran -        Gebangilir-Waled -        Playangan-Bojongnegara   *) sumber Dinas Bima Marga Kabupaten Cirebon  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: