Harga BBM Turun Lagi Sembako Tetap Tinggi

Harga BBM Turun Lagi Sembako Tetap Tinggi

Sejak tanggal 19 Januari 2014, Pemerintah Pusat kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Jika sebelumnya BBM jenis premium sudah diturunkan menjadi Rp7.600, kini bisa didapat dengan harga Rp6.700. Namun, harga BBM itu rupanya belum berdampak pada penurunan harga kebutuhan pokok.   Kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga BBM tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di sejumlah pasar tadisional. Harga beras dan telor serta kebutuhan pokok lainya masih tetap tinggi di sejumlah pasar tradiosional seperti Pasar Sumber, Pasar Celancang dan Pasar Junjang, Kecamatan Arjawinangun. Salah satu pedagang Pasar Celancang, Hj Saadah mengatakan, tidak ada perubahan harga pada sembako pasca penurunan harga BBM. Menurutnya, harga-harga cenderung stabil. \"Tidak ada perubahan, mungkin karena masih stok lama jadi harganya belum berubah,\" tuturnya kepada Radar, kemarin (19/1). Saadah menjelaskan, untuk beras kualitas medium masih dibanderol di kisaran Rp10 ribu. Sementara beras kualitas baru seharga Rp11 ribu. Untuk telur ayam pun masih stabil di angka Rp22 ribu. \"Harga ayam juga masih tinggi, masih di kisaran Rp32 ribu. Bahkan ada juga yang Rp34 ribu per kilonya,\" tuturnya. Untuk komoditas sayuran seperti kentang, harga masih relatif sama, yaitu Rp8.500. Sementara harga cabai bertahan di angka Rp28 ribu. \"BBM kan turunnya juga baru, jadi harga masih tetap saja. Tapi enggak tahu kalau nanti beberapa hari ke depan,\" bebernya. Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Sumber, Susan mengatakan, penurunan harga BBM belum memengaruhi harga sembako. \"Biasanya kalau harga sembako sudah terlanjur naik, susah turunnya,\" ujarnya. Kalau pun memang ada penurunan harga, itu pun tidak signifikan. \"Paling hanya beberapa ratus rupiah saja,\" tuturnya. Untuk komoditas sayuran, kata Susan, justru tidak mengalami kenaikan. Malah di musim penghujan saat ini harga sayur mayur diprediksi naik. \"Karena biasanya hasil panen di musim hujan ini tidak optimal, sehingga pasokan kurang dan harga mahal,\" tuturnya. Pedagang lainnya, Hj Sariah juga mengatakan penurunan harga BBM ini tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan bahan pokok. \"Semuanya masih sama, masih tinggi,” ujarnya. Dijelaskan Sariah, untuk harga beras kualitas bagus, masih dibanderol di atas Rp10 ribu. Sementara untuk kualitas rendah di kisaran Rp8.500. Tidak hanya itu, harga minyak goreng yang biasanya dibanderol Rp10 ribu, kini dijual dengan harga Rp11 ribu. Sementara harga telor ayam sendiri dijual Rp22 ribu. \"Harga-harganya belum ada yang berubah,\" ujarnya singkat. Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon, H Mohammad Sofyan SH MH mengaku, akan mengimbau para pelaku usaha untuk bisa menyesuaikan harga seiring dengan adanya penurunan BBM. \"Penurunan harga BBM ini  memang belum berdampak langsung pada harga sembako atau yang lainnya. Kita juga tidak bisa menekan harga terlalu jauh, karena seperti beberapa komoditas, penentuan harga ditentukan beberapa faktor seperti cuaca, distribusi dan yang lainnya,\" tukasnya. Hal senada diakui salah satu pedagang, Muhayanah (56), saat wartawan Radar menyambangi pasar tradisional Junjang, Kecamatan Arjawinangun, Senin (19/1). Menurutnya, penurunan harga BBM tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok. “Harga beras saat ini masih tetap 10 ribu/kg. Untuk beras yang super dengan harga sekitar 20 ribu/kg, tapi ada juga yang disebutnya beras jelek dengan harga 8.500 ribu/kg,” katanya. Menurut Muhayanah, untuk harga kebutuhan pokok sulit untuk turun jika sudah mengalami kenaikan. Tidak seperti harga sayuran. Meski harga BBM turun dua kali sekalipun. “Karena memang dari pasar Induk Jagasatrunya belum turun. Ini akan menyulitkan para pedagang, karena di saat harga sembako naik penjualan pun menurun,” tambahnya. Muhayanah menyebutkan, ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan harga. Seperti cabai merah, mengalami penurunan harga yang signifikan mencapai Rp3.000 per kilogram. Hanya saja menurutnya, karena stok barang melimpah. Terpisah, External Relation Pertamina Marketing Operation Region III Jawa Barat, Milla Suciyani menjelaskan, setelah dilakukan penurunan harga BBM, diketahui bahwa pertamax plus Rp9.050, pertamax Rp8.000, pertamina dex Rp9.800, solar non PSO Rp9.450, premium Rp6.700 dan solar PSO Rp6.400. Nilai tersebut mengalami penurunan dari harga lama, yaitu pertamax plus Rp9.650, pertamax Rp8.800, pertamina dex Rp10.550, solar non PSO Rp10.050, premium Rp7.600 dan solar Rp7.250. \"Untuk BBM jenis premium diberlakukan 3 harga, untuk luar Jawa-Madura-Bali seharga Rp6.600, di Jawa-Madura seharga Rp6.700 dan bali seharga Rp7.000 per liter. Untuk solar sendiri ditetapkan Rp6.400 untuk seluruh Indonesia,\" bebernya. Milla mengatakan, sesuai dengan kebijakan harga BBM, sejak 1 Januari 2015, pemerintah akan mengikuti pola pergerakan harga minyak dunia. Artinya, bila minyak dunia mengalami penurunan, maka harga BBM pun akan turun. Demikian juga sebaliknya. \"Yang pasti kami selaku badan usaha akan bertugas dengan maksimal untuk mendistribusikan sekaligus menjaga kelangsungan pasokan pada masyarakat,\" tukasnya. (iada ayu komang/abdul rohman)   HARGA BBM: JENIS                     LAMA             BARU Pertamax Plus      Rp9.650       Rp9.050 Pertamax               Rp8.800       Rp8.000 Pertamina Dex     Rp10.550      Rp9.800 Solar Non PSO    Rp10.050     Rp9.450 Premium               Rp7.600       Rp6.700 Solar PSO            Rp7.250        Rp6.400   HARGA SEMBAKO Beras Kualitas Rendah Rp8.500 Beras Kualitas Medium Rp10.000 Beras Kualitas Bagus Rp11.000 Telur Ayam Rp22.000-Rp23.000 per kilogram Cabai Rp28.000 per kilogram Kentang Rp8.500 per kilogram Minyak goreng Rp11.000 per kilogram   *) Harga Per 19 Januari 2015    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: