Pemerintah Provinsi Jabar Dukung Pengembangan Pelabuhan Cirebon

Pemerintah Provinsi Jabar Dukung Pengembangan Pelabuhan Cirebon

BANDUNG- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyambut positif rencana PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mengembangkan Pelabuhan Cirebon dan Pelabuhan Cikarang Bekasi Laut (CBL) dengan sistem kanal. Kedua pelabuhan itu akan menunjang sektor industri di Jawa Barat. Tak hanya itu, jalur laut menjadi alternatif transportasi barang yang selama ini masih didominasi jalur darat. “Saya surprise hari ini (kemarin, red). Saya kira ini harus didukung karena banyak sekali manfaatnya. Konsep kanal itu bisa digunakan juga untuk pengendalian banjir, juga berfungsi untuk konservasi serta mengurangi kemacetan lalu lintas dan harganya ternyata murah, aman, dan cepat,” tukas Deddy Mizwar saat diwawancarai wartawan usai berdiskusi bersama Dirut PT Pelindo II (Persero) R J Lino di Gedung Sate, Senin (27/1). Dikatakan Deddy, pengemba­ngan Pelabuhan Cirebon dan juga sistem kanal di pelabuhan CBL tidak bergantung pada biaya dari pihak lain. Hal itu karena sudah menjadi program Pelindo, sebagai salah satu perusahaan plat merah yang menjadi operator pelabuhan. Lebih jauh dikatakan, pemerintah provinsi akan mengawal dengan kebijakan dan perencanaan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pihaknya juga akan mendukung hal tersebut dengan membuat regulasi dengan menyesuaikan perizinan dan juga pembebasan lahan apabila memang dibutuhkan. Pemprov juga siap membantu untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar rencana pengembangan bisa terealisasi. “Rencananya pengembangan Pelabuhan Cirebon ini pada tahap I, Insya Allah akan selesai pada akhir tahun 2017,” ucap Deddy. Sedangkan Dirut PT Pelindo II (Persero), R J Lino menjelaskan pengembangan pelabuhan cirebon sendiri akan membangun dermaga baru seluas 50 ha. Luas itu dua kali lebih besar dari luas pelabuhan saat ini. Agar kapal besar bisa berlabuh, pihaknya akan menambah kedalaman laut -14 meter ke permukaan laut. Dan apabila dibutuhkan bisa ditambah menjadi -18 meter. “Dengan demikian ini juga bisa dijadikan tempat berlabuh kapal-kapal pesiar, untuk menyokong pariwisata ke daerah di Jawa Barat,” sebut Lino yang juga mengatakan bahwa Pelabuhan Cirebon bisa menjadi primadona di wilayah priangan timur. Hal itu juga didukung dengan pembangunan jalan tol baru Cikapali dan Cisumdawu serta pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka. Oleh karenanya, ia pun meminta dukungan kepada pemerintah provinsi Jawa Barat. Sedangkan mengenai dampak dari adanya pelabuhan terhadap bisnis angkutan darat. Lino menyebutkan hal itu menjadi sebuah konsekuensi bisnis. “Saya bilang ini dikerjakan untuk kepentingan rakyat, pengusaha yang terkena dampak, itu konsekuensi bisnis. tapi tetap angkutan darat ada segment yang masih bisa diambil,” terangnya, yang juga didampingi GM Pelindo II Cirebon, Hudadi Soerja Djanegara. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: