Bina Marga Masih Menunggu TNI

Bina Marga Masih Menunggu TNI

Soal Jembatan Beli, Pemkab Siapkan Rp274 Juta SUMBER - Masyarakat Kaligawe, Kecamatan Susukan­lebak, Kabupaten Cirebon, masih harus bersabar untuk bisa menikmati jembatan Beli. Karena Dinas Bina Marga pun masih menunggu perkembangan dari TNI dalam hal ini Yonzipur. Ditemui di ruang kerjanya, Kepala Seksi Desain Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga R Tomy Hendrawan ST mengatakan, surat menyurat baik pada Bina Marga Provinsi ataupun TNI sudah ditempuh. Informasi terakhir, rakitan jembatan Beli yang akan dipasang sebagai jembatan darurat tersebut sedang dikumpulkan. Mengingat, beberapa bagian jembatan tersebut masih ada yang dipergunakan di beberapa daerah. ”Intinya pemasangan jembatan beli itu menunggu mobilisasi dan demobilisasi dari Bandung,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (3/3). Selagi menunggu kedatangan rakitan jembatan Beli tersebut, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga menyiapkan kebutuhan lainnya. Tomy mengatakan, pihaknya sudah mengganggarkan sebesar Rp274 juta untuk operasional jembatan Beli tersebut. Nantinya anggaran tersebut akan diperuntukkan bagi pemeliharaan Beli selama 9 bulan untuk dechplang atau alas kendaraan hingga pembuatan jalan darurat. “Sudah dianggarkan di parsial pertama. Ada biaya pemeliharaan jembatan Beli, hingga pembuatan jalan darurat di Curug Wetan dan Kaligawe Wetan,” tukasnya. Jembatan Beli tersebut akan dibangun dengan lebar 4 meter dan bentangan 15 meter. Nantinya jembatan tersebut bisa dilalui oleh 1 kendaraan roda empat dan 1 kendaraan roda dua. Bahkan berdasarkan data yang diterima Bina Marga, warga setempat sudah melakukan pembersihan lahan untuk pembangunan jembatan beli. “Untuk jembatan baru, sudah dianggarkan sebesar Rp3,775 miliar. Nantinya dibangun dnegan bentangan 54 meter dan lebar 3,5 meter,” bebernya. Pembangunan jembatan baru pun diprediksi baru akan bisa dimulai pada Mei atau Juni 2015. Jembatan tersebut direncanakan akan rampung pada akhir 2015. Sementara itu Kepala Bidang Bina Teknik Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon, Teti Meirawati mengatakan, untuk pembangunan jembatan Beli, pihaknya sudah menyurati pihak Zipur sekitar 2 minggu sejak kejadian putusnya jembatan. “Beli itu kan rakitan-rakitan. Mungkin sedang dikumpulkan untuk kemudian dibawa ke lokasi,” ujarnya. Selama menunggu rakitan jembatan Beli tiba, Teti pun mengaku Dinas Bina Marga mempersiapkan diri. Salah satunya adalah akan melakukan pengerasan di jalan terdekat. “Yang jelas kita ingin secepatnya,” tukasnya. WARGA ANGGAP BUPATI TIDAK KONSISTEN Sementara warga menyayang­kan sikap Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi. Karena sebelumnya, melarang warga membuat jembatan bambu dan akan segera membangun jembatan Beli. Tapi hingga kemarin (3/3) pembangunan jembatan Beli tak kunjung terealisasi. “Waktu kunjungan Bupati tinjau jembatan roboh minggu kemarin itu bupati pernah mengatakan, kalau warga tidak usah pergunakan jembatan bambu lagi yang dibuat warga, katanya berbahaya. Dan bupati ingin warga gunakan jembatan Beli. Tapi mana buktinya sampai sekarang jembatan beli belum juga dibuat. Jadi menurut saya bupati enggak konsisten dengan ucapannya,” kata Ketua Asosiasi BPD Kecamatan Susukanlebak, Abdul Rozak. Menurut ketua BPD Kaligawe ini, jika bupati konsisten maka pembangunan jembatan Beli pun cepat terealisasi. “Jujur pada waktu bupati bilang begitu, saya sangat terkesan dan ucapkan terima kasih karena sangat peduli dengan warga kami. Eh ketika pembangunan jembatan Beli belum juga dibangun sampai sekarang, buat kami warga sangat kecewa. Kalau bupati tidak ingin warga gunakan jembatan bambu tentunya bupati harus cepat bangun jembatan sementara, yaitu jembatan Beli,” keluhnya. Rozak mengungkapkan, memang jembatan bambu tersebut sangat berbahaya. Karena keberadaanya rawan diterjang arus sungai ketika banjir. “Iya memang jembatan bambu yang dibuat warga ini sangat rawan dari segi keselamatan. Karena posisi jembatan ini sangat rendah. Hanya beberapa meter dari air sungai. Sehingga jika sungai banjir dan meluap maka jembatan bambu itu sangat mudah diterjang banjir. Kemarin saja pernah diterjang banjir, tapi untungnya masih utuh,” katanya. Camat Susukanlebak Mukhlas kepada Radar mengatakan, pihaknya tidak mengetahui persis tentang kapan pembangunan jembatan Beli dilaksanakan. Hanya sepengetahuannya pembangunan Beli akan ditangani Dandim. “Karena itu kan milik TNI,” ujar Mukhlas. Namun menurutnya saat ini Bina Marga tengah melaksanakan pengerasan jalan akses menuju lokasi jembatan Beli. (kmg/den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: