Pindah Lokasi, Omzet Pedagang Menurun
SUMBER - Sekitar 17 pedagang kaki lima (PKL) mulai mengisi lokasi baru yang telah disediakan Koperasi Sumber Baru, kemarin (9/3). 10 pedagang mengisi lapak yang tersedia di tanah Telkom. Sementara sisanya mengisi lapak yang sudah disediakan di depan Dinas Kesehatan. Para pedagang itu telah diinstruksikan Koperasi Sumber baru untuk segera mengisi lapak yang telah disiapkan. Namun, relokasi tersebut rupanya belum memberikan keuntungan bagi para pedagang. Justru di hari petama menempati lokasi baru, omzet para pedagang terjun bebas hingga 90 persen. Salah seorang pedagang mi ayam, Muklis (27) mengatakan, niat pemerintah untuk menata pedagang memang sangat baik. Namun dirinya menyayangkan dengan kondisi lokasi untuk para pedagang yang masih sepi pengunjung. Akibat itu, pendapatannya jauh dari hari-hari biasanya. \"Sebelumnya kalau mau jam istirahat minimalnya dapat Rp200 ribu, sekarang malah baru dapat Rp20 ribu,\" akunya kepada Radar, kemarin (9/3). Sementara untuk bisa menempati lapak tersebut, Muklis diharuskan membayar Rp6.500 per hari. Di samping itu, karena dikelola koperasi, dirinya harus menyimpan uang sebesar Rp25 ribu untuk simpanan wajib, dan Rp100 ribu untuk cicilan simpanan pokok. Jika omzetnya terus-terusan menurun, Muklis mengaku akan berpikir ulang untuk menempati lapak tersebut. \"Ya kalau terus begini juga saya pikir ulang. Soalnya mau bagaimana lagi, kan saya juga harus tetap dapat penghasilan. Kalau untuk hari ini ya tidak masalah, karena masih baru. Tapi kalau terus-terusan? Masa begini terus?\" lanjut pedagang yang biasa berjualan di Kantor Samsat ini. Tidak hanya kawasan yang sepi, para pedagang lainnya juga mengeluh karena tidak adanya layanan air untuk pedagang. Hal ini membuat para pedagang kesulitan untuk mencuci barang-barang yang menunjang kegiatan operasionalnya. \"Kalau mau ambil air harus ke masjid. Katanya mau ada sambung air, tapi ya kapan-kapannya enggak tahu,\" tutur pedagang lainnya, Abdul Syukur. Dia berharap, pemerintah bisa mengambil langkah untuk meramaikan lokasi tersebut. \"Rencana pemerintah untuk menata pedagang sudah baik, cuma sekarang bagaimana caranya biar ramai. Karena pedagang itu yang dibutuhkan keramaian,\" tukasnya. (kmg/arl-mgg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: