Elpiji 12 Kg Naik, Gas Melon Sulit Didapat

Elpiji 12 Kg Naik, Gas Melon Sulit Didapat

CIREBON – Setelah harga BBM naik, kini giliran elpiji 12 kg. Kenaikan yang berlangsung per 1 April itu membuat banyak pengusaha rumah makan yang beralih menggunakan gas 3 kg. Akibatnya, gas ukuran 3 kg sulit didapatkan warga. Harga gas 3 kg sendiri saat ini belum mengalami kenaikan harga. Harga gas bersubsidi itu di kisaran Rp18 ribu hingga Rp20 ribu. Meski demikian, warga meminta pemerintah daerah untuk segera menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk menekan lonjakan harga. Dampak kenaikan elpiji 12 kg dirasakan Ny Sumi, salah seorang warga Kecamatan Sumber. Ia mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas 3 kg. \"Kami sebagai warga kecil merasa kesulitan untuk mencari gas yang berukuran 3 kg. Karena banyak pengguna gas berukuran 12 kg beralih ke gas berukuran 3 kg,” ujarnya, Selasa (7/4). Haji Aan, salah satu agen gas gas 3 kg di Kecamatan Sumber mengakui, sejak kenaikan harga elpiji 12 kg, banyak warga beralih ke gas 3 kg. Hal itu membuat pihaknya kesulitan, mengingat stok yang terbatas. “Iya, sejak harga gas 12 kg naik, permintaan gas 3 kg semakin banyak. Sedangkan kita meminta stok tidak lebih dari 200 tabung gas yang berukuran 3 kg. Jika permintaanya lebih dari itu sangat sulit, Mas. Karena sudah jatah dari sananya (Hiswana Migas, red) segitu,” katanya. Menurutnya, tidak hanya ibu rumah tangga yang beralih ke gas ukuran 3 kg. Dari kalangan pengusaha rumah makan pun banyak yang beralih dari elpiji berukuran 12 kg ke ukuran 3 kg. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: