Harus Lakukan Audit Komprehensif
JAKARTA- Kasus penumpang gelap penerbangan Garuda Indonesia Pekanbaru-Jakarta, Mario Steve Ambarita, terus mendapatkan perhatian. Pasalnya hal tersebut membuktikan masih ada celah dalam operasional bandara. Publik pun meminta agar pemerintah evaluasi menyeluruh terkait Indonesia. Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Tengku Burhanudin, mengatakan, kasus tersebut sangat mengkhawatirkan pihak pengusaha maskapai. Bukan hanya tentang kemungkinan masalah teknis, celah tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang dengan niat jahat. “Ini masih orang biasa yang untungnya tak punya niat jahat. Kalau ternyata yang menerobos orang jahat?,” ujarnya di Jakarta kemarin (9/4). Dia pun mengaku meminta pemerintah segera mengevaluasi sistem operator bandara yang dalam hal ini adalah PT Angkasa Pura (AP) II. Dia pun menegaskan evaluasi tersebut bukan untuk mencari kambing hitam atau kesalahan. Namun, hal tersebut diakui perlu dilakukan agar nanti sistem keamanan bandara bisa lebih baik. Tuntutan tersebut tampaknya sudah langsung direspons pemerintah. Salah satunya, Kementerian Perhubungan. Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Yurlis Hasibuan mengatakan pihaknya saat ini sudah menjalankan audit di internal dengan dugaan pihak bandara yang lalai. Hal tersebut diakui terpisah dari audit internal yang dilakukan oleh PT AP II. “Waktu audit diperkirakan empat hari,” ungkapnya. Sayangnya, Yurlis enggan memberikan rincian dari prosedur dan tim yang diakui berisi lima orang. Dia hanya menjamin bahwa upaya tersebut bakal dilakukan secepatnya untuk memperoleh hasil. Hasil audit tersebut nantinya bisa dijadikan untuk dasar program dan kebijakan baru. Sebagai informasi, kasus Mario merupakan kali ketiga penumpang gelap di pesawat. Kasus pertama terjadi pada 1981 dimana Tarsono bersembunyi di bagian under carriage compartment penerbangan Mandala jurusan Semarang-Jakarta. Kemudian, kasus Manto Manurung Siswandi Nurdin Simatupang (17) yang juga bersembunyi di ruang roda dalam penerbangan Garuda Medan-Jakarta. (bil)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: