Petani Keluhkan Harga Gabah Murah

Petani Keluhkan Harga Gabah Murah

GEGESIK - Petani yang berada di wilayah Cirebon Barat merasa kecewa dan bingung dengan murahnya harga gabah musim panen saat ini. Hal itu terjadi di beberapa kecamatan seperti Ciwaringin, Gegesik dan Arjawinangun. Petani di wilayah Cirebon Barat merasa kebingungan, karena harga gabahnya di tengkulak di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang sudah ditetapkan. Sehingga patani merasa rugi dengan harga tersebut. Salah seorang petani Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Sopiah menyebutkan, saat ini petani sudah jatuh tertimpa tangga. Karena harus menanggung biaya oprasional yang tinggi, tetapi harga gabah sangat rendah. Bahkan lebih rendah dari HPP. “Kami langsung menjual gabah untuk biaya oprasional yang selama ini kami pinjam, sehingga saat panen harus membayarnya dengan menjual gabah kami, tetapi harganya begitu rendah. Untuk menutupi biaya oprasionalpun tidak cukup,” keluhnya kepada Radar, Senin (13/4). Harga jual sendiri saat ini hanya Rp330 ribu per kuintal untuk harga gabah panen dan Rp420 ribu per kuintal untuk harga gabah kering giling. Sementara berdasarkan HPP, tahun 2015 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Harga gabah kering giling naik dari Rp420 ribu menjadi Rp465 ribu per kuintal dan gabah kering panen naik dari Rp320 ribu menjadi Rp370 per kuintal. Hal yang sama disampaikan Iskandar, petani Desa Gegesik, Kecamatan Gegesik. Ia mengeluhkan murahnya harga gabah yang lebih rendah dari HPP pemeritah. Padahal saat ini menurutnya semua kebutuhan hidup semakin mahal karena BBM naik. “Kami sebagai petani hanya bisa pasrah, karena harus mengusulkan ke siapa dengan rendahnya harga gabah. Untuk oprasional saja tidak cukup, padahal dengan HPP yang dikeluarkan pemerintah itu sangat baik. Karena ada kenaikan dari tahun kemarin, tetapi yang terjadi di lapangan harga gabah kami tetap dibeli dengan rendah,” ungkapnya. Iskandar berharap, pemerin­tah tidak menutup mata dan bisa membantu para petani dengan rendahnya harga gabah di lapangan. “Bila perlu berikan sanksi kepada para tengkulak yang membeli rendah harga gabah. Karena bagaimana petani bisa makmur kalau harga gabahnya rendah,” tukasnya. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: