1 Siswa Kerjakan UN di Kantor Polisi

1 Siswa Kerjakan UN di Kantor Polisi

43 Absen karena Berbagai Alasan SUMBER - Seorang siswa MA Kapetakan, S (19) harus mengerjakan ujian nasional (UN) di tahanan Mapolres Cirebon, Senin (13/4). Siswa jurusan IPS itu ditahan sejak 17 Maret 2015 lantaran terlibat kasus narkoba jenis ganja. Kasubag Humas Polres Cirebon AKP Iwan Gunawan menjelaskan, S ditahan lantara melanggar UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. \"Ketika dia mengerjakan soal UN, dia mendapat pengawasan sekolah dan petugas kepolisian,\" ujarnya. Selain itu, juga terdapat salah seorang siswi SMA Muhammadiyah Lemahabang yang terpaksa mengerjakan soal ujian nasional di rumah lantaran sakit. Siswi jurusan IPS itu mengerjakan UN di rumahnya di kawasan Sigong, Kecamatan Lemahabang. Sementara itu dalam pelaksanaan UN hari pertama, Bupati Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi didampingi Wakil Bupati Cirebon H Tasiya Soemadi Al Gotas melakukan monitoring di SMAN 1 Sumber. Usai monitoring, Sunjaya meminta pada anak didik untuk tetap mengerjakan UN dengan maksimal. Mengingat hasil UN cukup menentukan nasib siswa di jenjang berikutnya. \"Kelulusan memang lewat sekolah masing-masing, tetapi UN berpengaruh pada karir siswa. Ketika hendak melanjutkan ke perguruan tinggi, UN lah yang menjadi pertimbangan,\" ujarnya. Dikatakan Sunjaya, dari hasil monitoringnya, tidak ditemukan keluhan ataupun kendala dalam pelaksanaan UN hari pertama. Kehadiran siswa pun dalam kondisi baik. \"Semuanya dalam kondisi lengkap, dan mudah-mudahan sampai selesai tidak ada halangan,\" ujarnya. Disinggung soal kesiapan UN online, Sunjaya mengakui, untuk tahun ini Kabupaten Cirebon memang belum siap. Namun diupayakan secara bertahap di tahun 2016 sudah ada sekolah yang menggelar UN online. \"Karena memang perangkatnya belum siap. Mudah-mudahan tahun depan sudah ada sekolah yang bisa. Kita lakukan secara bertahaplah,\" tukasnya. Setelah dari SMAN 1 Sumber, bupati maupun wakil bupati menyebar melakukan monitoring UN. Sunjaya memilih untuk memonitoring UN di kawasan Cirebon Timur, sementara Gotas di kawasan Cirebon Utara. Sementara Kepala SMAN 1 Sumber Kosnadi saat dikonfirmasi menyebutkan, seluruh peserta UN di sekolahnya lengkap. \"Seluruhnya hadir karena semuanya sudah dipersiapkan sejak lama,\" ujarnya. Terpisah, para wakil rakyat pun melakukan monitoring pelaksanaan ujian nasional. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon H Subhan pun mengunjungi SMAN 1 Plumbon. \"Untuk pelaksanaan khususnya di SMAN 1 Plumbon ini lancar, kondusif, dan dari 267 siswa, semuanya hadir ikut UN hari pertama,\" ujarnya. Mengingat kelulusan siswa berada di tangan sekolah, Subhan pun meminta pada pihak sekolah untuk objektif dalam menentukan kelulusan. Subhan meminta sekolah jangan hanya memperhatikan kemampuan intelektual, tetapi juga mempertimbangkan aspek moral. \"Kalau ada siswa yang berdasarkan rapat tidak layak diluluskan, ya jangan diluluskan. Harus tetap objektif,\" lanjutnya. Mengenai pelaksanaan UN online, Subhan mengaku sulit direalisasi tahun ini karena wacana tersebut mendadak. Dengan jumlah sekolah yang cukup banyak, maka diperlukan persiapan yang cukup matang. Di samping itu, pemerintah juga harus menyiapkan anggaran untuk persiapan UN online. \"Kalau sekaligus satu tahun tidak akan bisa. Kita lihat dulu kemampuan anggarannya seperti apa,\" tukasnya. Peserta UN asal SMAN 1 Plumbon, Niki mengaku soal bahasa Indonesia yang dihadapinya tidak sesulit yang dibayangkan. Meski diakuinya terdapat beberapa poin soal yang sukar, namun hal itu tidak menyulitkannya dalam menyelesaikan ujian nasional. \"Apalagi Bahasa Indonesia bisa pakai penalaran. Ya ada yang susah ada yang gampang sih, tapi saya coba enjoy biar bisa ngerjain dengan lancar,\" tukasnya. Sementara itu, berdasarkan data di Dinas Pendidikan, sebanyak 2 orang peserta UN di tingkat SMA tidak hadir karena sakit. Kemudian 1 peserta UN diketahui meninggal dunia dan 4 peserta mengundurkan diri. Untuk SMK, diketahui 3 orang peserta sakit, 1 orang peserta meninggal dunia dan 24 peserta mengundurkan diri. \"Untuk tingkat MA hadir semua dengan 8 orang mengundurkan diri,\" ujar Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Dewi Nurhulaela, kemarin. (kmg)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: